RAHMAT MIRZANI

Tak Kuat Tahan Rindu, Napi Gantung Diri

BANDARLAMPUNG - Pria berinisial UBJ (27), warga Sidoarjo, Jawa Timur, yang merupakan narapidana Lapas Kelas I Bandarlampung, ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi ruang tahanan lapas setempat. 

Kepala Lapas Rajabasa Saiful Sahri menjelaskan UBJ ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar mandi blok A3 kamar 10. Kejadian napi bunuh diri itu pada Selasa (21/11) sekitar pukul 16.00 WIB. Kronologisnya, UBJ saat itu pergi ke kamar mandi. Namun karena kamar berisi 8 narapidana sehingga antre, sebab saat itu napi lain hendak mengambil wudu untuk salat Asar. 

"Dia minta ke kamar mandi, teman-temannya bilang cepat karena mau wudhu salat ashar. Tetapi sekitar 20 menit dia nggak keluar juga," kata Saiful Sahri, Rabu. Saat itu, narapidana lain juga mendengar suara aneh dari dalam kamar mandi, karena curiga teman satu kamarnya lantas mendobrak pintu kamar mandi. 

"Saat itu lah mereka melihat warga binaan berinisial UBJ tergantung di langit-langit kamar mandi dengan kain sarung," kata Kalapas. Narapidana UBJ kemudian dibawa ke klinik lapas untuk mendapat pertolongan pertama dengan memberikan oksigen dan dipacu dadanya," jelas mantan Kadivpas Kemenkumham Maluku ini. 

Namun, karena tidak membuahkan hasil, Lapas Rajabasa kemudian membawanya ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan pertolongan. Sekitar pukul 16.18 dokter RS Bhayangkara menyatakan narapidana kasus narkotika dengan hukuman 15 tahun penjara itu meninggal dunia.  Dari pemeriksaan terhadap narapidana yang sekamar dengan korban, ternyata diketahui UBJ diduga tak kuat menahan rindu berat dengan keluarganya. 

"Ya dari penuturan rekan-rekannya hasil pemeriksaan kami sementara, diduga korban rindu ini dengan keluarganya. Selama lima tahun dia di sini belum pernah dibesuk oleh keluarganya," papar Kalapas Saiful Sahri. Hal itu kata Saiful juga dibenarkan oleh keluarganya. Setelah pemulsaran jenazah, Rabu pagi jenazah kemudian diterbangkan dari Bandara  Raden Intan Lampung menggunakan pesawat menuju Jakarta dan dilanjutkan ke Sidoarjo, Jawa Timur. 

Keluarga korban pun sudah ikhlas dan terima dengan meninggalnya korban. "Kita sudah berkoordinasi dengan Lapas Sidoarjo untuk menyiapkan ambulance untuk diantar ke rumah duka. Semua biaya pemulangan jenazah ditanggung oleh Lapas Kelas I Bandarlampung," tandasnya. (nca)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan