RAHMAT MIRZANI

Empat Strategi Komunikasi dengan Anak-Anak Autisme Nonverbal

--FOTO FREEFIK

PERLU diketahui bahwa beberapa anak yang memiliki autisme cenderung nonverbal atau tidak bisa berbicara.
 
Orang-orang dengan autisme nonverbal memiliki cara mereka sendiri untuk berkomunikasi. Entah itu dengan bahasa tubuh, bahasa isyarat, atau suara-suara.
 
Autisme nonverbal adalah orang-orang dengan autisme yang memiliki kemampuan berbahasa atau berkomunikasi yang sangat terbatas.
 
 
Dari laman Jigsaw Diagnostic dijelaskan bahwa 25 hingga 30 persen anak-anak dengan spektrum autisme dapat kesulitan untuk membangun kemampuan berkomunikasi secara verbal.
 
 
Meskipun begitu, bukan berarti mereka tidak bisa belajar untuk berkomunikasi dengan media yang mereka pilih.
 
Berikut empat strategi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan anak-anak yang nonverbal:
 
1. Bahasa Isyarat atau Makaton
 
 
Mempelajari bahasa isyarat dapat membantu anak-anak menyampaikan apa yang mereka inginkan.
 
Dari kata-kata yang mudah dan penting seperti “kamar mandi”, “makan”, “terima kasih” dan lain-lain, lalu mungkin dapat berkembang ke kalimat utuh.
 
Makaton juga merupakan program bahasa yang menggunakan ucapan, tanda, dan simbol grafis untuk menyampaikan makna.
 
 
Program ini awalnya dikembangkan untuk membantu orang dewasa yang juga memiliki gangguan bicara dan kognitif untuk mengekspresikan diri. Lalu kosakata dalam program ini disesuaikan pada isyarat-isyarat dengan kebutuhan anak-anak.
 
 
 
2. Kartu atau Teknologi
 
Kartu flash card atau kartu kosakata juga merupakan alat yang efektif untuk membantu anak-anak mengerti arti dari beberapa kata.
 
Kartu-kartu ini dapat ditemukan dengan mudah di toko buku atau mainan anak.
 
 
Gawai-gawai dengan sistem aplikasi bantuan komunikasi seperti tablet dapat membantu anak-anak juga.
 
Aplikasi-aplikasi ini dapat menjadwalkan kegiatan komunikasi Anda dengan anak dan juga menunjukkan foto-foto serta menyebutkan kata-kata.
 
 
Anak-anak dapat berkomunikasi dengan Anda dengan mengetuk foto lalu dengan aplikasi tersebut disebutkan kata-kata yang berkaitan dengan fotonya.
 
3. Meniru
 
 
FCA menyarankan taktik meniru seperti ekspresi. Kita dapat mengajarkan anak-anak untuk meniru kita tersenyum, menangis dan marah. Atau bertepuk tangan untuk mengekspresikan kegembiraan.
 
4. Mainan
 
Dalam permainan anak-anak dapat belajar berkomunikasi, bersosialisasi, dan mengembangkan indranya.
 
Mainan untuk anak-anak nonverbal cenderung empuk, mudah dipegang, buku-buku dengan suara, atau tablet untuk belajar dan menggambar
 
Mainan-mainan interaktif dapat memotivasi anak-anak untuk berkomunikasi. Mainan fisik juga dapat mengajarkan kepada anak bersosialisasi sekaligus membiasakan anak-anak dengan indra perabanya. (jpc)

Tag
Share