RAHMAT MIRZANI

Ajak Perusahaan Swasta Bangun Bandara di Indonesia

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam diskusi dalam acara Jakartaglobe.id Forum dengan tema Konektivitas Kunci Pemerataan Ekonomi di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (20/9/2024). B-Universe Photo/Joanito De Saojoao)--

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong perusahaan swasta untuk turut ambil bagian dalam membangun infrastruktur konektivitas, termasuk bandara, di berbagai wilayah kepulauan Indonesia.

Pembangunan infrastruktur telah menjadi inti dari 10 tahun masa jabatan Presiden Joko Widodo. Berdasarkan data Kemenhub, Indonesia menyaksikan pembangunan 26 bandara yang membantu menghubungkan daerah-daerah terpencil di Indonesia dengan kota-kota besar antara tahun 2014-2023.

Menurut Budi, Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan anggaran negara untuk membangun infrastruktur konektivitas. Negara ini akan menyambut baik investor swasta yang ingin berinvestasi di sektor transportasi nasional. 

Budi juga berjanji investor tidak akan kesulitan mendapatkan izin yang diperlukan.

BACA JUGA:Ayo Berkarir Bersama Lampung Cerdas!

“Infrastruktur konektivitas seharusnya tidak hanya dibangun oleh pemerintah,” kata Budi dalam acara Jakarta Globe Forum di Hotel Mulia, Jakarta, pada Jumat (20/9).

Beberapa perusahaan swasta turut andil dalam pembangunan infrastruktur Indonesia antara lain Bandara Dhoho Kediri dikelola bersama oleh operator bandara milik negara Angkasa Pura dan Surya Dhoho Investama, anak perusahaan raksasa tembakau Gudang Garam. 

Namun, pemerintah tidak mengeluarkan biaya sepeserpun untuk pembangunan Bandara Dhoho. Proyek ini sepenuhnya menggunakan investasi sektor swasta dengan total sekitar Rp 13 triliun.

“Saya kira keterlibatan swasta di Bandara Kediri patut kita sambut baik. Di Bintan juga ada bandara lain yang dibiayai swasta,” kata Budi, merujuk pada proyek yang dijalankan Bintan Aviation Investment.

BACA JUGA:Jalan Tol Berdampak Terhadap Kelancaran Industri Manufaktur

Bandara Singkawang yang baru saja diresmikan merupakan contoh lain skema pendanaan kemitraan publik-swasta di sektor penerbangan. Pemerintah menggelontorkan dana publik sebesar Rp 272 miliar untuk membangun bandara tersebut, sedangkan sisanya sebesar Rp 155 miliar berasal dari pengusaha Singkawang.

Kementerian Investasi melaporkan bahwa kelompok sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi menjadi yang paling diminati investor domestik pada paruh pertama tahun 2024. Investasi domestik di sektor tersebut mencapai Rp 59,9 triliun pada periode tersebut.

Sektor itu juga menjadi tujuan investasi ketiga yang paling diminati investor internasional, dengan investasi asing (foreign direct investment/FDI) senilai US$ 2 miliar dalam periode enam bulan yang sama.

Mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga mengomentari alasan lembaga swasta harus ikut serta dalam pembangunan infrastruktur konektivitas Indonesia. Menurut dia, penerus Jokowi, Prabowo Subianto telah merasakan hal yang sama tentang perlunya keterlibatan sektor swasta yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan pada uang negara.

Tag
Share