Sabtu, 01 Feb 2025
Network
Beranda
Berita Utama
Ekonomi Bisnis
Lampung Raya
Politika
Olahraga
Metropolis
Lainnya
Advertorial
Edisi Khusus
Iklan Baris
Sosok
Bursa Kerja
Arsitektur
Wisata dan Kuliner
Otomotif
Teknologi
Lifestyle
Kesehatan
Hobi
Kriminal
Pendidikan
Edisi Ramadan
Network
Beranda
Berita Utama
Detail Artikel
Pihak Polresta Belum Beri Pernyataan
Reporter:
Muhammad Arief
|
Editor:
Abdul Karim
|
Selasa , 21 Nov 2023 - 21:11
pihak polresta belum beri pernyataan soal kliniknya diduga input riwayat berobat fiktif bandarlampung - pihak polresta bandarlampung hingga saat ini masih belum memberikan pernyataan apa pun terkait kliniknya sebagai faskes bpjs yang diduga menginput data riwayat berobat fiktif. kasi humas polresta bandarlampung iptu nila pun saat akan dikonfirmasi ke ruangannya, selasa (21/11) sekitar pukul 14.15 wib, sedang tidak berada di tempat. demikian ketika dihubungi via telepon, iptu nila awalnya merespons panggilan dari radar lampung. namun saat ditanya terkait persoalan klinik, dia tidak memberikan jawaban apa pun. nila berkelit bahwa jaringan teleponnya sedang buruk sehingga tidak mendengar pertanyaan yang diajukan radar lampung. ’’iya, kenapa,” ucapnya saat ditanya. namun begitu radar lampung mengeluarkan pertanyaan kedua terkait adanya petugas klinik yang diperiksa, ’’putus pak, putus-putus. sebentar,” jawabnya dan panggilan telepon pun terputus. diberitakan sebelumnya, menindaklanjuti fasilitas kesehatan (faskes) klinik polresta bandarlampung diduga menginput riwayat berobat fiktif, badan penyelenggara jaminan sosial (bpjs) kesehatan langsung melakukan koordinasi dengan bagian yang berhubungan dengan faskes tersebut. hal itu disampaikan kabag sdm umum dan komunikasi bpjs kesehatan cabang bandarlampung dodi sumardi. menurutnya pada koordinasi dimaksud, pihaknya menghubungi klinik polresta bandarlampung untuk kemudian memberikan surat jawaban secara resmi. ’’pihak klinik lagi membuat jawaban ke kami dulu nanti,” katanya, senin (20/11). dodi menjelaskan jika klinik polresta bandarlampung akan terlebih dahulu melakukan penelusuran serta membuat kronologi terkait penginputan data dan mencari tahu petugas yang piket pada tanggal-tanggal tersebut. ’’mereka akan menelusuri dahulu kejadiannya. jadi, kita tunggu hasil itu. begitu dari klinik apa jawabannya, kita akan bersurat,” ucapnya. barulah kemudian, pihaknya melakukan konfirmasi sesuai perjanjian kerja sama (pks) dalam penginputan riwayat tersebut. “nanti apakah memang ada kesalahan atau tidak,” terangnya. dodi juga mengatakan bahwa pihaknya kemudian akan menghubungi peserta bpjs tersebut. menurutnya bahwa kasus serupa biasanya terjadi karena salah peng-input-an data. “pasien mana yang datang berobat, yang di-input pasien yang mana,” lanjutnya. jika itu yang terjadi, dodi menjelaskan bahwa baik bpjs maupun faskes atau rumah sakit tidak mengalami kerugian. faskes dalam hal tersebut tidak melakukan klaim terhadap pelayanan. karena memang selalu dibayarkan setiap awal bulan oleh bpjs kesehatan ke setiap faskes yang ada. “jadi sakit tidak sakit, pakai tidak pakai, kita bpjs bayarkan sejumlah yang telah terhitung,” katanya. solusi terbaik yang dapat dilakukan (jika pasien mana yang datang berobat, yang diinput pasien yang mana, red), kata dodi, dengan menghapus riwayat berobat yang telah tercatat itu. namun begitu, pihaknya masih menunggu hasil penelusuran yang akan dilaporkan faskes melalui surat resmi kepada bpjs. diberitakan sebelumnya, diduga ada faskes yang menginput riwayat berobat pasien bpjs fiktif. ini setelah seorang peserta bpjs di bandarlampung bernama aulia yesella sefrian dibuat terkejut dengan riwayat pengobatan yang didapatinya. dalam kurun waktu satu tahun sepanjang 2023, wanita ini tercatat ada 4 kali riwayat pengobatan ke fasilitas kesehatan (faskes) klinik polresta bandarlampung. yaitu pada tanggal 30 januari 2023 dengan keluhan gastro-oesophageal reflux disease. lalu pada 1 februari 2023 dengan keluhan low vision, both eyes, tanggal 20 juli 2023 dengan keluhan gastro-oesophageal reflux disease, dan tanggal 9 agustus 2023 dengan keluhan yang sama yakni gastro-oesophageal reflux disease. dalam riwayat yang dilihat pada aplikasi jkn-mobile tersebut, keempatnya dilakukan di klinik polresta bandarlampung. padahal, aulia selama 2023 merasa sama sekali tidak pernah berkunjung ke klinik polresta bandarlampung untuk berobat. hal itu diungkapkannya kepada radar lampung. ’’saya kaget aja, kok tiba-tiba ada riwayat saya berobat ke sana (klinik polresta bandarlampung, red),” katanya beberapa waktu lalu. aulia sendiri mengaku merasa dirugikan dengan adanya riwayat yang menurutnya fiktif tersebut. sebab, ia khawatir keluhan penyakit yang tertera pada riwayat berobat tersebut dapat memengaruhi riwayat penyakitnya ke depan. ’’karena history penyakit, khawatirnya jika melakukan perawatan berikutnya terdiagnosis penyakit yang tidak dialami,” ungkapnya. meski mengaku tak begitu mengerti dengan istilah kedokteran yang tertera, aulia memastikan belum pernah melakukan pengobatan dengan riwayat keluhan tersebut. ’’saya kan nggak ngerti bahasa kedokteran gitu,” ucapnya. aulia menjelaskan bahwa dirinya kali terakhir melakukan pengobatan pada 2022 lalu dengan keluhan tht (telinga hidung tenggorokan). saat itu dengan menggunakan kartu bpjs yang dimilikinya mendatangi klinik polresta bandarlampung yang merupakan faskesnya untuk meminta rujukan ke rs pertamina bintang amin. ’’terakhir berobat tht yang dirujuk ke rs bintang amin,” paparnya. sementara saat radar lampung mengonfirmasinya, seorang perawat gigi bernama dinda yang tengah bertugas di klinik polresta bandarlampung membantahnya. ditanya apakah benar ada catatan riwayat berobat sang pasien ke klinik tersebut, ia mengaku tidak tahu. namun, dinda menyebut bahwa pasien dimaksud menurut catatan mereka kali terakhir meminta rujukan pada tahun 2022. selebihnya, dinda mengatakan tidak tercatat ada riwayat berobat di tahun 2023 seperti yang didapati aulia selaku pemilik bpjs. ’’kalau yang dari kita sendiri ini yang terakhir tahun 2022 minta rujukan. tetapi kalau yang lainnya itu kita enggak tahu,” katanya. dinda sendiri mengaku sama sekali tidak mengetahui dari mana penginputan data riwayat tersebut. sayangnya saat radar lampung meminta untuk melihat data riwayat yang ada di komputer mereka tidak diperbolehkan. dinda beralasan hal tersebut merupakan rahasia yang hanya dapat dilihat oleh yang bersangkutan. ’’itu rahasia, enggak boleh dilihat. harus orang yang bersangkutan,” tutupnya. (rif/c1/rim)
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Koran Radar Lampung Edisi 22 November 2023
Berita Terkini
Ahmad Rizky Pimpin Smanila Jaga Fokus Menuju Final DBL Lampung 2025
Olahraga
2 jam
RMD: Kekompakan Kader Gerindra Kunci Kemenangan dan Pembangunan Lampung
Berita Utama
6 jam
Naik Status ke Tipe C, Pemkab Pesbar Relokasi RSUD ke Way Batu
Lampung Raya
11 jam
Polres Pringsewu Tambal Jalan Berlubang
Lampung Raya
11 jam
Kurang Tidur Bisa Picu Diabetes dan Hipertensi, Begini Penjelasannya
Kesehatan
11 jam
Berita Terpopuler
Kepala Daerah Terpilih Diminta Sabar, Pelantikan Ditunda Antara 18-20 Februari 2025
Berita Utama
22 jam
Jangan Terlewat, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Tebar Diskon hingga 59 Persen
Ekonomi Bisnis
20 jam
Mentan Tetapkan Harga Singkong Rp1.350
Berita Utama
15 jam
Jangan Tampilkan Kebiasaan Ini jika Tak Mau Miliki Musuh
Lifestyle
13 jam
2025, Pemprov Mulai Fokus ke Ruas Prioritas Baru
Berita Utama
15 jam
Berita Pilihan
Hasil Drawing Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Satu Grup dengan Korsel
Olahraga
1 minggu
OJK Batasi Usia dan Gaji Minimal Peminjam Paylater
Ekonomi Bisnis
1 minggu
Klub Bundesliga Jerman Borussia Monchengladbach Rekrut Bek Timnas Indonesia
Olahraga
1 minggu
Prediksi Atletico Madrid vs Bayer Leverkusen, Rabu 22 Januari 2025: Ambisi Bangkit di Wanda Metropolitano
Olahraga
1 minggu
Gantikan Giovanni Van Bronckhorst, Solskjaer Kini Latih Besiktas
Olahraga
1 minggu