RAHMAT MIRZANI

UIN RIL Maksimalkan Penyusunan RPS

SAMPAIKAN MATERI: Dr. Meinarni Susilowati, M.Ed. dari UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, saat memaparkan materi dalam Workshop Penyusunan RPS Mata Kuliah Penciri Universitas dan Fakultas di Ballroom UIN RIL.-FOTO HUMAS UIN RIL -

Untuk Mata Kuliah Penciri Universitas dan Fakultas

BANDARLAMPUNG – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) mengadakan Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata Kuliah Penciri Universitas dan Fakultas. Workshop berlangsung di Ballroom UIN RIL selama dua hari, 30–31 Agustus 2024. 

Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama (AAKK) UIN RIL Dr. Hi. Abdul Rahman, M.Pd. mengatakan UIN RIL memiliki tanggung jawab besar untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu akademik. ’’Sebagai salah satu kampus percontohan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia, kita dihadapkan pada tugas penting untuk memastikan seluruh program studi di UIN RIL mencapai standar unggul. Ini adalah tugas bersama yang harus kita laksanakan dengan serius,” katanya.

Abdul Rahman menggarisbawahi pentingnya fokus pada peningkatan kualitas akademik di kampus, khususnya melalui penyusunan RPS yang sesuai dengan penciri universitas dan fakultas. ’’Penyusunan RPS ini harus kita selesaikan, sehingga dapat segera kita laksanakan,” ujarnya. 

Abdul Rahman juga meminta untuk memaksimalkan penyusunan RPS. Abdul Rahman juga mengapresiasi upaya LPM yang secara rutin menyelenggarakan berbagai kegiatan peningkatan mutu. ’’Insya Allah, ke depan akan ada beberapa program dari Kementerian Agama yang akan diamanahkan kepada UIN RIL. Kita harus siap menyambutnya dan mempersiapkan diri agar bisa mendapatkan banyak hal positif dari program-program tersebut,” jelasnya.

BACA JUGA:Ratusan Komunitas Penggiat Literasi Dapat Bantuan

Abdul Rahman juga menyoroti penghargaan yang diterima oleh salah satu peneliti UIN RIL yang berhasil masuk dalam 100 besar peneliti dunia, menempati peringkat 65, dan memperoleh hak paten. Prestasi ini, kata Abdul Rahman, menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya di Indonesia.

Sementara Ketua LPM UIN RIL Andi Thahir, M.A., Ed.D. melaporkan bahwa penyusunan Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) di UIN RIL sudah dimulai sejak 2023. ’’Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penyelarasan yang telah dilakukan oleh LPM, termasuk pengkodingan mata kuliah dan dilanjutkan penyusunan RPS yang dilaksanakan hari ini,” ungkapnya.

Andi juga menyebutkan yang menjadi mata kuliah penciri universitas seperti Pancasila dan Kewarganegaraan; Bahasa Indonesia; Pengantar Agama Islam; Integrasi Sains dan Islam; Islam dan Lingkungan Hidup; KKN; serta tugas akhir menjadi prioritas. ’’Selain itu, penyusunan RPS juga harus memperhatikan keseimbangan antara mata kuliah yang mendukung profil lulusan dan metode pembelajaran serta asesmen yang sesuai.

Workshop dihadiri oleh 135 dosen pengampu mata kuliah penciri universitas dan fakultas yang diharapkan dapat menciptakan keseragaman dalam pelaksanaan perkuliahan di UIN RIL.

Narasumber workshop adalah Dr. Meinarni Susilowati, M.Ed. dari UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang. Meinarni memaparkan cara mendesain perencanaan proses pembelajaran berdasarkan prinsip OBE untuk mata kuliah yang diampu.

Meinarni menjelaskan bahwa penyusunan RPS harus merujuk pada Permendikbudristek No. 53/2023 dan panduan yang diterbitkan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan agar kurikulum yang disusun mendukung program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

’’Dalam penyusunan RPS, penting untuk memahami beberapa aspek. Seperti proses penyusunan kurikulum yang sesuai dengan profil lulusan, kompetensi yang dikembangkan dalam perkuliahan, serta metode pembelajaran dan asesmen yang relevan dengan kompetensi yang melekat pada mata kuliah tertentu,” jelas Meinarni. (rls)

Tag
Share