KORMI Kenalkan Permainan Tradisional

SEMANGAT!: Lomba balap karung dalam rangka Semarak Olahraga Tradisional (SOT) Tingkat SD Se-Kabupaten Pesawaran.--FOTO ISTIMEWA

Gelar STO Tingkat SD Se-Pesawaran

 

PESAWARAN - Dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) Ke-41, Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Pesawaran bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Universitas Aisyiyah Pringsewu (UAP) menggelar Semarak Olahraga Tradisional (SOT) Tingkat SD Se-Kabupaten Pesawaran. Kegiatan ini digelar di Lapangan Sepak Bola Gelora, Desa Kutoarjo, Kecamatan Gedongtataan, Selasa (27/8).

Wakil Ketua KORMI Pesawaran Solikhin, S.Pd. menyatakan bahwa kegiatan ini untuk memperkenalkan permainan tradisional sekaligus menjaring atlet olahraga rekreasi. "Diikuti 341 peserta dari 27 sekolah. Sebanyak 16 sekolah dari Kecamatan Gedongtatan, 1 sekolah dari Kecamatan Kedondong, 5 sekolah dari Kecamatan Negerikaton, dan 5 sekolah dari Kecamatan Tegineneng," katanya.

Jenis perlombaan, kata Solikhin, ada empat permainan tradisional. ''Ada gobak sodor, balap karung, engklek, dan terompah atau bakiak," ujarnya.

Sementara Kadispora Pesawaran Fisky Virdous mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kali pertama digelar dengan melibatkan 27 sekolah dasar perwakilan empat kecamatan di Bumi Andan Jejama.

Fisky menjelaskan, terselenggaranya semarak olahraga ini berawal dari keprihatinan terhadap memudarnya permainan-permainan tradisional di kalangan anak-anak. "Tentu hal ini juga bukan tanpa alasan. Kita lihat sekarang di era yang sudah serbadigital ini, anak-anak lebih tertarik memainkan jari-jarinya dengan gadget ketimbang bermain di luar," ucapnya.

Menurut Fisky, selain merawat budaya kehadiran permainan tradisional sangat penting untuk membentuk generasi yang sehat melalui latihan gerak yang diperagakan dalam setiap permainan.

"Permainan tradisional ini dapat melatih gerak dan kerja sama di antara anak-anak. Tapi, kita lihat sekarang aturan mengenai permainan tradisional saja mereka banyak yang tidak tahu. Artinya, kita ingin agar permainan tradisional ini tetap dilestarikan," jelas Fisky.

Sedangkan Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Pesawaran Sunyoto menyatakan kegiatan ini bisa menjadi wahana untuk menjadikan olahraga sebagai suatu kebutuhan untuk menjaga kesehatan dengan aktivitas fisik.

"Olahraga tradisional merupakan jenis permainan yang tidak hanya mempertimbangkan unsur olah fisik dan unsur permainan rakyat semata. Namun, ada juga unsur seni budaya dan falsafah luhur warisan yang harus dipelihara serta dilestarikan sebagai jati diri bangsa," kata Sunyoto.

Sunyoto mengatakan, olahraga tradisional akan membawa masyarakat pada masa masa kecil yang penuh keceriaan.

Karena itu, kata Sunyoto, pemerintah daerah berharap agar kegiatan ini dapat menjadi pemicu semangat dalam membiasakan olahraga dan memupuk semangat pelestarian budaya bagi generasi muda. "Kami akan selalu peduli akan kelestarian olahraga tradisional dengan selalu mendukung berbagai kegiatan yang bertujuan menyosialisasikan olahraga ke tengah masyarakat," ungkapnya. (*)

 

Tag
Share