Wujudkan SMMPTN 2024 Lebih Transparan
BAHAS SMMPTN 2024: Forum Rektor BKS PTN Wilayah Barat menggelar Rapat XLIV di Itera, Jumat (17/11).-FOTO MELIDA ROHLITA -
BANDARLAMPUNG - Belajar dari masa lalu, Forum Rektor Badan Kerja Sama (BKS) PTN Wilayah Barat bertekad mewujudkan Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) 2024 lebih transparan berdasarkan rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu disampaikan Ketua Forum Rektor BKS PTN Wilayah Barat Prof. Muryanto Amin selepas memimpin Rapat XLIV di Institut Teknologi Sumatera (Itera), Jumat (17/11).
Prof. Muryadi mengatakan, pasca peristiwa operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang menimpa rektor Unila beberapa waktu lalu, BKS PTN Wilayah Barat langsung mengevaluasi semua sistem dan memperbaikinya secara menyeluruh.
’’Pada SMMPTN Wilayah Barat 2023 atau tahun ini berjalan sesuai dengan prosedur operasional baku (POB), transparansi, dan sistem komplain berjalan dengan aturan,” kata rektor Universitas Sumatera Utara (USU) ini didampingi Rektor Itera Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha.
Tak hanya itu. Menurut Prof. Muryadi, pihaknya juga melakukan beberapa upaya transparansi terkait besaran uang kuliah tunggal (UKT), khususnya pada saat penerimaan mahasiswa jalur mandiri.
’’Sumbangan pengembangan institusi (SPI) dan UKT telah transparan dengan ditampilkan di website masing-masing kampus. Bisa diakses oleh para calon mahasiswa baru, dari mulai terkecil sampai yang tertinggi,” ungkap Prof. Muryadi.
Prof. Muryadi juga turut membocorkan jika pada SMMPTN Jalur Barat terdapar beberapa hal yang difokuskan. Terutama pada kualitas penyelenggara ujian masuk tersebut.
’’Antara lain soal dan penyelenggara. Sebab, ada PTN Barat yang wilayahnya memang jauh sehingga kita ingin meningkatkan kualitas pelaksanaan infrastruktur IT. Di sana yang terus di tingkat,” ungkap Prof. Muryadi.
Sementara Sekretaris Pokja SMMPTN Wilayah Barat Prof. Supriyanto menyebut adanya SMMPTN Wilayah Barat adalah untuk memfasilitasi siswa SMA yang gagal lolos pada jalur SNBT atau SNBP.
’’Tapi bukan berarti yang memilih jalur mandiri siswa yang tidak kompeten. Kebanyakan siswa salah mengambil jurusan. Juga egositas dalam menentukan kampus yang pas. Data 2023, ada 29.442 pendaftar yang tersebar 25 PTN. Terbanyak di Riau sebanyak 5 ribu lebih,” ungkap Prof. Supriyanto.
Dalam rapat tahunan Forum Rektor BKS PTN Wilayah Barat ini dihadiri 36 anggota. (mel/c1/ful)