Pemkot Bandar Lampung Tegaskan Tidak Ada Peningkatan Kasus Cuci Darah pada Anak, Masyarakat Diminta Waspada
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Desti Mega Putri-FOTO IST-
BANDARLAMPUNG – Pemerintah Kota Bandarlampung melalui Dinas Kesehatan menegaskan bahwa hingga kini tidak ada peningkatan tren cuci darah pada anak yang disebabkan oleh konsumsi permen semprot di Kota Tapis Berseri.
Hal itu disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Desti Mega Putri, Kamis (8/8).
Desti Mega Putri menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil sampel data dari beberapa rumah sakit di Bandar Lampung.
BACA JUGA:BPBD Bandar Lampung Siapkan Antisipasi Kekeringan dan La Niña
Berdasarkan hasil pendataan tersebut, tidak ditemukan adanya peningkatan prosedur cuci darah pada anak di Kota Bandar Lampung.
"Di Bandar Lampung tidak ditemukan pasien anak dengan gagal ginjal yang menjalani prosedur Hemodialisa atau cuci darah," jelas Desti.
Meskipun demikian, Dinas Kesehatan tetap mengimbau masyarakat untuk membekali anak-anak mereka dengan makanan sehat sesuai dengan anjuran dari Kementerian Kesehatan.
BACA JUGA:Mediasi Tanah Deadlock, Pisau Bicara hingga Tewaskan Bos Hotel 21 Gisting
"Isi bekal anak yang sehat dapat menyesuaikan dengan program gizi ‘Isi Piringku’ yang disusun oleh Kementerian Kesehatan. Pedoman ini mengampanyekan konsumsi makanan sesuai dengan gizi seimbang, terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, dan buah," tambahnya.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, turut menanggapi isu ini dengan menyatakan keprihatinannya jika masalah tersebut terjadi di Bandar Lampung.
"Alhamdulillah di Bandar Lampung belum ada kasus seperti ini, dan kita berharap jangan sampai ada," ujar Eva Dwiana.
Ia juga mengingatkan para orang tua untuk tidak membiasakan anak-anak mengonsumsi makanan dan minuman dalam kemasan yang menarik.
"Jangan biasakan anak-anak kita mengonsumsi makanan atau minuman kemasan. Ganti dengan makanan asli. Memang kadang-kadang anak SD dan SMP sulit dilarang, tetapi setidaknya ibu-ibu bisa lebih kreatif dengan memasak sendiri," jelasnya.
Lebih lanjut, Eva Dwiana meminta Tim PKK Kota Bandar Lampung untuk memberikan pelatihan tentang cara membuat bekal sekolah yang sehat dan menyebarkan pengetahuan ini kepada masyarakat.