Herman HN: Pilkada Lawan Kotak Kosong, Kemunduran Demokrasi

BANDARLAMPUNG - Dinamika politik akhir-akhir ini menunjukkan bahwa pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024 berpotensi besar diikuti oleh kotak kosong atau calon tunggal. 

Fenomena melawan kotak kosong dalam pilkada merupakan bentuk kemunduran demokrasi. Fenomena ini juga dapat mencederai harapan masyarakat yang menginginkan agar proses pilkada memiliki setidaknya dua pasangan calon. 

Jika pilkada terjadi melawan kotak kosong, partisipasi masyarakat untuk memilih bisa menurun.

Menanggapi hal ini, bakal calon Gubernur Lampung Herman H.N. tidak sepakat dengan isu lawan kotak kosong dalam Pilkada 2024. Namun, ia setuju dengan kotak kosong dengan syarat melawan calon tunggal yang memiliki rekam jejak sebagai kepala daerah.

’’Jangan kotak kosonglah. Kita harus gentleman dan berani berlawanan,” ujarnya, Selasa 30 Juli2024.

Namun, ia menyebut bahwa jika kandidat sudah terbukti bagus dalam masa jabatan sebelumnya dan rakyat menginginkan sosok tersebut, maka itu adalah hal yang sah.

“Kalau sudah kedua kali, yang pertama sudah bagus, itu setuju saya lawan kotak kosong,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa rekam jejak calon kepala daerah sangat penting bagi masyarakat dalam memilih pemimpin.

“Kalau sudah nyata dan terbukti. Tapi kalau belum ada bukti, belum apa-apa lawan kotak kosong, kasihan rakyat. Berarti tidak memakmurkan rakyat. Kalau saya sudah terbukti, dua kali kepala daerah,” katanya.

Herman HN menilai, kotak kosong membuat persaingan di Pilkada menjadi tidak kompetitif karena tidak adanya adu gagasan untuk pembangunan daerah.

“Jadi, rakyat itu ada pilihan, kalau satu pilihan, syukur-syukur bagus, kalau dia gak bagus, siapa yang rugi? Rakyat. Main-main kotak kosong itu, saya tidak mengerti cara partai ini,” ucapnya.

Diketahui, Pilkada 2024 akan diselenggarakan pada 27 November mendatang di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota se-Indonesia. 

Sebelumnya, Ketua DPW Partai NasDem Lampung Herman H.N. memiliki kans besar untuk menjadi kontestan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2024.

Ini terungkap saat mantan Wali Kota Bandarlampung itu menghadap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Selasa (9/7).