Implementasi Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Anggrek Alam Berbasis Android di Kebun Raya Liwa

Reporter: Anggi Rhaisa |

Editor: Taufik Wijaya |

Minggu , 28 Jul 2024 - 21:15

Tim PKM DHR Unila melakukan kegiatan Implementasi Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Anggrek Alam Berbasis Android di Kebun Raya Liwa. -FOTO TIM PKM DHR UNILA -

Lalu, skor tingkat kepuasan terhadap aplikasi sebesar 98 persen, serta tingkat akurasi hasil diagnosis sistem valid sebesar 92,9 persen.

Hal ini dapat diartikan bahwa aplikasi sistem “Pakar Anggrek” berbasis android ini dapat diterapkan di masyarakat serta memberikan peningkatan pengetahuan dan kemudahan dalam melakukan diagnosis dan pengendalian infeksi penyakit anggrek alam secara mandiri.

Untuk manfaat kegiatan, antara lain pertama, sosialisasi dan memperkenalkan teknik identifikasi dan pengendalian penyakit anggrek berbasis web di Kebun Raya Liwa yang efektif, cepat, dan ramah lingkungan.

Kedua, sosialisasi dan melakukan pembinaan pengelola Kebun Raya Liwa mengenai metode diagnosis penyakit anggrek berbasis android di Kebun Raya Liwa secara lebih praktis, cepat, efektif, dan efisien.

Ketiga, sosialisasi dan melakukan pembinaan pengelola Kebun Raya Liwa mengenai upaya perlindungan sumberdaya alam lokal di era revolusi industri 4.0. dengan pendekatan biologi tanaman, proteksi tanaman, dan ilmu komputer. (gie/c1/fik)

implementasi aplikasi sistem pakar penyakit anggrek alam berbasis android di kebun raya liwa                             tri dharma unila
oleh: dr. mahfut, s.si., m.sc., prof. admi syarif, ph.d., dr. kunia muludi, m.sc., dra. tundjung tripeni h., m.s., dr. sri wahyuningsih, m.si.
bandarlampung - kebun raya liwa adalah kebun raya daerah pengembangan lembaga ilmu pengetahuan indonesi (lipi) yang terletak di waymengaku, balikbukit, liwa, lampung barat.
salah satu jenis koleksi unggulan kebun raya liwa yang perlu dijaga kelestariannya adalah anggrek alam. tumbuhan ini merupakan flora asli sumatera bagian selatan yang bersifat endemik yang memiliki peran penting sebagai induk persilangan dalam pemuliaan tanaman (mahfut, 2019; mahfut dkk., 2020; mahfut, 2023).
sejauh ini, kebun raya liwa telah melakukan pengembangan potensi anggrek alam melalui konservasi ex-situ. 
baca juga:kepuasan publik terhadap bupati nanang ermanto 67%
alasan utama dilakukan konservasi karena keberadaan anggrek alam di habitat aslinya (hutan) dilaporkan sangat berkurang akibat pembalakan hutan dan eksplorasi secara berlebihan. 
selain itu, infeksi penyakit juga menjadi kendala utama dalam budidaya dan pengembangan potensinya (kumalawati et al., 2011; mahfut et al., 2020; mahfut et al., 2021). 
berdasarkan hal tersebut, sangat perlu dilakukan pengabdian kepada masyarakat diseminasi hasil riset (pkm dhr) unila mengenai “implementasi aplikasi sistem pakar penyakit anggrek alam berbasis android di kebun raya liwa.” 
baca juga:mitigasi pelanggaran, propam polres tulang bawang sidak kartu keanggotaan dan pemegang senpi di dua polsek
"kegiatan pkm dhr unila ini dapat menjadi wahana berbagi pengetahuan yang baik antara tim pengabdian dengan pengelola kebun raya liwa," kata ketua tim pkm dhr unila, dr. mahfut, s.si., m.sc., minggu 28 juli 2024.
dengan kegiatan pengabdian ini diharapkan membantu diagnosa dan pengendalian infeksi penyakit anggrek alam di kebun raya liwa dengan lebih praktis, cepat, akurat, efektif, dan efisien. 
selain itu, kegiatan serupa ini belum pernah dilakukan. terbukti belum ada  publikasi terkait hal ini.
adapun kesimpulan dari hasil kegiatan pkm-dhr ini menunjukkan pengelola dan karyawan kebun raya liwa sebagai sasaran kegiatan mengalami peningkatan pengetahuan sebesar 93 persen.
lalu, skor tingkat kepuasan terhadap aplikasi sebesar 98 persen, serta tingkat akurasi hasil diagnosis sistem valid sebesar 92,9 persen. 
hal ini dapat diartikan bahwa aplikasi sistem “pakar anggrek” berbasis android ini dapat diterapkan di masyarakat serta memberikan peningkatan pengetahuan dan kemudahan dalam melakukan diagnosis dan pengendalian infeksi penyakit anggrek alam secara mandiri.
untuk manfaat kegiatan, antara lain pertama, sosialisasi dan memperkenalkan teknik identifikasi dan pengendalian penyakit anggrek berbasis web di kebun raya liwa yang efektif, cepat, dan ramah lingkungan. 
kedua, sosialisasi dan melakukan pembinaan pengelola kebun raya liwa mengenai metode diagnosis penyakit anggrek berbasis android di kebun raya liwa secara lebih praktis, cepat, efektif, dan efisien. 
ketiga, sosialisasi dan melakukan pembinaan pengelola kebun raya liwa mengenai upaya perlindungan sumberdaya alam lokal di era revolusi industri 4.0. dengan pendekatan biologi tanaman, proteksi tanaman, dan ilmu komputer. (gie/c1/fik)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Koran Radar Lampung 29 Juli 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan