RAHMAT MIRZANI

Balikbukit Dominasi Kasus DBD Terbanyak di Lampung Barat

Ilustrasi DBD-Ist/jpnn.com-

RADAR LAMPUNG - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) hingga Senin, 22 Juli 2024, telah mencapai 466 kasus.

Jumlah tersebut tersebar di 14 puskesmas atau 14 kecamatan, dengan Kecamatan Airhitam yang hingga kini masih bertahan dengan nol kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Barat, dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B., mengungkapkan bahwa 466 kasus tersebut ditemukan selama tujuh bulan terakhir, tepatnya dari 1 Januari hingga 22 Juli 2024.

Rinciannya, pada bulan Januari terdapat 60 kasus, Februari 44 kasus, Maret 70 kasus, April 90 kasus, Mei 20 kasus, Juni 148 kasus, dan hingga 22 Juli 2024 tercatat 34 kasus.

BACA JUGA:DPP Partai Gerindra Beri Rekomendasi Bakal Pasangan Calon Septi Heri Agusnaeni-Ade Abdul Rochim

"Penyebaran 466 kasus DBD tersebut terbanyak di Kecamatan Balikbukit (Puskesmas Liwa) dengan 95 kasus, Kecamatan Lumbokseminung (Puskesmas Lombok) dengan 92 kasus, Sukau dengan 79 kasus, dan Kecamatan Kebuntebu (Puskesmas Kebuntebu) dengan 77 kasus," ungkap Wawan, sapaan akrab Widyatmoko Kurniawan, Senin 22 Juli 2024.

Selanjutnya, Kecamatan Waytenong (Puskesmas Fajarbulan) terdapat 32 kasus, Kecamatan Sumberjaya (Puskesmas Sumberjaya) 28 kasus, Kecamatan Batuketulis (Puskesmas Batuketulis) sebanyak 20 kasus, Kecamatan Sekincau (Puskesmas Sekincau) 10 kasus, Kecamatan Batubrak (Puskesmas Batubrak) dan Kecamatan Belalau (Puskesmas Kenali) masing-masing sembilan kasus.

Kemudian, Kecamatan Pagardewa (Puskesmas Pagardewa) delapan kasus, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (Puskesmas BNS) dan Kecamatan Gedungsurian (Puskesmas Gedungsurian) masing-masing tiga kasus, dan terakhir Kecamatan Suoh (Puskesmas Srimulyo) sebanyak satu kasus.

"Hingga 22 Juli 2024, Kecamatan Airhitam atau wilayah Puskesmas Airhitam menjadi satu-satunya daerah di Lampung Barat yang nihil kasus DBD," ujar Wawan.

BACA JUGA:Anies Baswedan Resmi Diusung Partai Nasdem sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta

Dokter spesialis bedah tersebut juga terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap kebersihan lingkungan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) satu minggu sekali dengan kegiatan 3M Plus (menguras, menutup, mengubur) dan upaya pencegahan gigitan serta perkembangan nyamuk, karena fogging bukanlah pilihan utama dalam penanggulangan DBD.

"Perubahan iklim yang tidak menentu di Lampung Barat akhir-akhir ini, serta mobilisasi masyarakat ke daerah-daerah dengan kasus DBD yang tinggi, memungkinkan adanya penularan DBD di masyarakat," kata dia.

Menurutnya, pihaknya mensosialisasikan dan menggerakkan masyarakat secara massal dan berkelanjutan dalam melaksanakan gerakan serentak pencegahan dan pengendalian DBD dengan kegiatan PSN-3M PLUS secara kontinu setiap minggu di lingkungan rumah, sekolah, kantor, tempat-tempat umum, rumah ibadah, dan tempat-tempat penularan potensial lainnya.

Langkah-langkah tersebut antara lain menguras atau membersihkan tempat-tempat yang bisa menjadi tempat penampungan air seperti bak mandi, ember penampungan air, penampung lemari es, tatakan dispenser, dan lain-lain, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, tong air, dan lain-lain.

Tag
Share