Disnakkeswan Mulai Tarik Retribusi Layanan

Kamis 14 Mar 2024 - 16:02 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Abdul Karim

BANDARLAMPUNG - UPTD  Pelayanan Keswan, Kesmavet, dan Lab. Hewan (BPK2LP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Lampung sudah melakukan penarikan retribusi pada layanannya. Itu berlaku mulai 1 Maret 2024 dengan target PAD Rp30 juta per tahun.

Kepala UPTD BPK2LP Disnakkeswan Lampung Christin Septriansyah mengatakan pihaknya mulai mengimplementasikan Perda Nomor 4 Tahun 2004 tentang Retribusi Daerah. Meski berbayar, dia memastikan tarif yang dikenakan di UPTD BPK2LP jauh lebih murah dibanding klinik hewan swasta yang ada di Lampung.

’’Misalnya pelayanan konsultasi dan pengobatan hanya ditarifkan Rp35 ribu untuk kucing dan Rp40 ribu untuk anjing per ekor. Sedangkan vaksinasi rabies hanya Rp10 ribu," katanya, Kamis (14/3). 

BACA JUGA: Gara-gara Harimau, Sudah 9 Orang Diperiksa

Sementara, layanan yang banyak diminati adalah steril kucing domestik maupun kucing ras yang dilakukan setiap Rabu. Tarifnya Rp200 ribu per ekor untuk kucing jantan dan Rp300 ribu per ekor untuk betina.

’’Di sini juga ada pemeriksaan laboratorium untuk mendukung diagnosis penyakit dari dokter periksa," terangnya.

Pembayaran dari setiap layanan tersebut, menurutnya, saat ini secara cashless payment melalui QRIS. ’’Jadi setiap retribusi yang masuk, kita tidak pegang lagi, langsung masuk kas daerah," ucapnya.

BACA JUGA:Operasi Keselamatan Krakatau 2024, Ribuan Pelanggar Lalu Lintas Ditindak

Masyarakat Bandarlampung, Pesawaran, dan sekitarnya yang ada di Provinsi Lampung, lanjut dia, dapat melakukan pemeriksaan hewan peliharaannya ke UPTD BPK2LP. ’’Kalau ada masalah dengan hewan kesayangan silakan dibawa ke klinik kami. Sekarang sudah berbayar, tetapi harganya relatif lebih murah," tuturnya.

Guna meningkatkan kepuasan masyarakat pasca diberlakukannya sistem retribusi terhadap pelayanan, pihaknya membatasi layanan 40 ekor per hari dari sebelumnya 60 ekor per hari.

’’Supaya konsumen merasa puas dengan pelayanan UPTD. Mengingat, kapasitas sumber daya yang ada juga terbatas," ungkapnya. 

Meski telah berbayar, Christin mengklaim animo masyarakat untuk memperoleh layanan dari UPTD BPK2LP tetap tinggi. Dalam satu hari rata-rata kunjungan sekitar 30 sampai 40 ekor.

Sedangkan untuk PAD yang diterbitkan tahun 2024 dari retribusi tersebut sebesar Rp30 juta. ’’Animo masyarakat besar. Setiap hari kami hasilkan Rp800 ribu untuk PAD," ungkapnya. (pip/c1/rim)

 

Kategori :