Tersingkir di All England, The Daddies Tegaskan Belum Pensiun

Kamis 14 Mar 2024 - 14:18 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

JAKARTA - Perjalanan ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di All England 2024 terhenti di babak pertama.

Juara All England 2019 itu kalah dari pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty 18-21, 14-21.

Angkanya cukup telak dan kalah hanya dalam 34 menit. Kekalahan itu mengulang hasil French Open 2024, pekan lalu.

Ketika The Daddies –julukan Ahsan/Hendra, sapaan pasangan gaek itu– kalah oleh Lucas Corvee/Ronan Labar di babak 32 besar.

BACA JUGA:Borussia Dortmund Kembali ke Perempat Final Liga Champions Setelah 2 Musim

"Kami banyak kecolongan dari permainan datar, padahal sudah sempat beberapa kali mendekati bahkan menyamakan poin," kata Ahsan dalam keterangan resmi PBSI.

Ya, pada babak pertama, pasangan India yang sering dijuluki Duo Bisik-Bisik itu memang langsung bermain cepat dan menekan. Dalam waktu 4 menit, mereka sudah leading 8-2. Dan ketika interval, Rankireddy/Shetty memimpin 11-6.

Tetapi, usai itu The Daddies bangkit. Mereka berusaha keras mengejar. Hingga berhasil berbalik unggul 15-14. Pasangan muda India itu seperti tersengat. Mereka berbalik merebut 4 angka berikutnya. Lalu menutup game itu dengan 21-18.

BACA JUGA:Drama Adu Penalti, Atletico Madrid Hentikan Laju Sang Finalis Inter Milan

Babak kedua hampir sama. Rankireddy/Shetty yang dalam turnamen ini menjadi unggulan pertama, langsung leading 8-4. Saat interval Ahsan/Hendra sempat menipiskan jarak jadi 9-11. Tapi tetap saja, Duo Bisik-Bisik mampu meredam semua upaya perlawanan pasangan senior tersebut.

Sempat terjadi kontroversi ketika servis Hendra Setiawan dinyatakan foul. Karena pemain 39 tahun itu membuat double movement sebelum melepas shuttlecock. Ia protes, karena menganggap movement pertama adalah mengukur jarak.

Namun, The Daddies tidak menganggap keputusan wasit yang menyatakan foul itu berpengaruh terhadap kekalahan mereka.  "Tadi memang kami kalah dalam permainan," jelas Hendra

BACA JUGA:Fajar/Rian Tak Terbenani Status Juara Bertahan All England

Hendra dan Ahsan kompak menganggap All England sebagai turnamen yang sangat berkesan. Sebab, ia merupakan turnamen tertua, dengan atmosfer klasik yang menyenangkan. Tempat para penggemar badminton aristokrat menikmati aksi pemain-pemain muda.

"Di All England ini penontonnya membuat berbeda dari turnamen-turnamen di Eropa lainnya," jelas Hendra.

Kategori :