BANDARLAMPUNG - Mengenalkan dunia luar melalui budaya, teknologi, dan bahasa untuk menambah wawasan dari pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) terus dilakukan Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) International Office.
Puluhan pelajar SMK Telkom di Pringsewu antusias mengikuti Focus Group Discussion bertema Navigating the Digital Era: Embracing Cross-Cultural Understanding and Artificial Intellegence dengan tim International Office IIB Darmajaya.
Adapun FGD diikuti oleh perwakilan pelajar kelas X, XI, dan XII dengan membagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok tersebut mendiskusikan topik yang ditentukan oleh UPT International Office IIB Darmajaya.
BACA JUGA:Diterima Pemkab Pesawaran, Puluhan Mahasiswa Darmajaya Bangun 8 Desa Sebulan ke Depan
Keaktifan setiap pelajar juga membuat wawasan dan berpikir pelajar terbuka baik dalam topik budaya maupun digitalisasi. Setiap kelompok juga mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan terkait topiknya masing-masing.
Kepala SMK Telkom Lampung Adang Wihanda, S.T. mengatakan bersyukur kedatangan tamu untuk Cross Culture and Digital Readiness dari IIB Darmajaya. ’’Kita belajar budaya tidak hanya budaya Lampung, budaya provinsi lain, dan budaya nasional. Tapi, juga budaya mancanegara,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Adang, kesiapan dalam menghadapi dunia digital. ”Di mana anak-anak menulis di media sosial tidak dipikirkan, tapi setelah ditulis terus dihapus. Semoga dapat memberikan manfaat untuk anak-anak. Terima kasih telah berbagi di sini,” ujarnya.
BACA JUGA:Temu Tokoh Agama Sedunia dalam AICIS 2024, Ini Harapannya!
Sementara Kepala UPT International Office Rahmalia Syahputri mengatakan, setiap daerah memiliki budaya masing-masing dengan perbedaan tersebut menjadi keberagaman dan bernilai tinggi. ’’Kita juga membicarakan tentang cyberbullying, pornografi, dan scam yang terjadi di internet agar semua orang, termasuk anak-anak SMA/K, sudah sadar awas sejak dini untuk berhati-hati dalam menggunakan media digital yang ada di internet,” ucapnya.
Selain itu, kata Rahmalia, edukasi mendalam mengenai internet dan media digital sudah sangat penting untuk diterapkan ke sekolah-sekolah agar sejak usia dini mereka sudah dewasa dalam menggunakannya dan tidak ada internet bias dikemudian hari. ’’Dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini juga mempelajari budaya tanpa batas ruang dan waktu,” ungkapnya.
Sebagai Generasi Z yang sudah sangat akrab dengan gadget, kata Rahmalia, juga harus memanfaatkan dengan positif teknologi dari gadget yang dimiliki. ’’Manfaatkan gadget untuk menambah ilmu, wawasan, serta relasi yang positif dan mendukung pengembangan potensi diri,” ujarnya.
Rahmalia berpesan kepada pelajar agar dapat memanfaatkan teknologi untuk mendukung aktivitas positif. “Karena teknologi yang berkembang saat ini juga dapat memudahkan aktivitas belajar, tetapi juga dapat membuat kita menjadi malas bila memanfaatkannya untuk hal yang negatif. Seperti memanfaatkannya untuk kejahatan di dunia siber agar dapat dihindari,” tutupnya. (rls/c1/ful)