Namun, kerugian bersih berhasil ditekan menjadi Rp138,75 miliar per Juni 2025, jauh lebih rendah dibanding rugi Rp348,83 miliar pada semester I-2024.
Manajemen optimistis strategi efisiensi, relokasi, dan fokus ekspansi di lokasi potensial dapat memperbaiki kinerja di paruh kedua 2025. Perseroan juga menaruh harapan pada momentum akhir tahun yang biasanya mendorong konsumsi masyarakat.
Dengan strategi ini, FAST berupaya menjaga posisinya sebagai salah satu pemain utama industri restoran cepat saji di Indonesia, sembari menyesuaikan langkah bisnis dengan dinamika pasar dan daya beli konsumen. (beritasatu.com/c1)
Kategori :