SUKADANA – Ratusan tenaga pendidik kategori R4 bersama tenaga kesehatan dan tenaga teknis mendatangi kantor Pemkab Lampung Timur, Senin pagi (15/9). Kedatangan mereka bukan sekadar aksi spontan, melainkan bentuk kekecewaan atas nasib yang dianggap terkatung-katung tanpa kepastian.
Para tenaga pendidik dan tenaga kesehatan tersebut menuntut agar segera diusulkan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) paruh waktu. Mereka menyebut selama ini sudah menjalankan kewajiban, mulai pemberkasan hingga mengikuti tes yang digelar Badan Kepegawaian Negara (BKN) bulan lalu. Namun hingga kini, kepastian status mereka tak kunjung jelas.
Dalam tuntutannya, para tenaga pendidik ini bahkan menegaskan tidak mempermasalahkan besaran gaji. “Kami tidak menuntut lebih, asal ada kepastian status dan kejelasan nasib kami. Kami sudah lama mengabdi, bahkan dengan honor seadanya, hanya ingin ada kepastian dari pemerintah,” ujar salah satu tenaga pendidik.
Namun, harapan mereka untuk bertemu langsung dengan Bupati Lampung Timur Ela tak terwujud. Orang nomor satu di Lampung Timur itu diketahui sedang berada di luar kota. Hal ini sontak membuat kekecewaan semakin terasa, karena momen yang mereka siapkan jauh-jauh hari gagal bertemu langsung dengan sosok yang diharapkan memberi jawaban.
Meski begitu, perwakilan dari ratusan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan tetap diterima Sekdakab Lampung Timur, Rustam Effendi, bersama sejumlah pejabat pemkab untuk beraudiensi. Rustam menegaskan, aspirasi yang disampaikan akan segera diteruskan kepada Kementerian PAN-RB dan BKN.
“Semua masukan dan tuntutan sudah kami dengarkan, dan akan kami teruskan kepada pemerintah pusat melalui Menpan-RB dan BKN,” tegas Rustam.
Rustam juga membantah isu yang beredar bahwa Bupati Ela sedang berada di Singapura. “Saya pastikan beliau tidak bepergian keluar negeri. Saat ini beliau sedang di Kabupaten Sumedang, menghadiri MoU antara Pemkab Lampung Timur dan Pemkab Sumedang terkait sistem pelayanan digitalisasi,” ujarnya.
Meski demikian, isu yang berkembang di kalangan tenaga pendidik dan masyarakat tidak serta-merta mereda. Beberapa peserta aksi menyebut mendengar kabar bahwa selepas kegiatan di Sumedang, Bupati Ela akan melanjutkan agenda ke luar negeri pada 14 hingga 20 September 2025.