GUNUNGSUGIH - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah (Lamteng) menetapkan arah kebijakan APBD Perubahan 2025 dengan menitikberatkan pada kesejahteraan rakyat dan penguatan daya saing daerah.
Langkah tersebut juga menjadi bagian dari komitmen mendukung visi pembangunan nasional Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045.
Bupati Lamteng Ardito Wijaya menegaskan, arah pembangunan tahun depan akan dilakukan sejalan dengan delapan Asta Cita pemerintah yang diterjemahkan dalam sejumlah prioritas utama.
Fokus pertama diarahkan pada penguatan pertumbuhan ekonomi daerah dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
Langkah ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara produktivitas dan keberlanjutan.
Selain itu, pemerintah daerah juga menekankan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing, sekaligus mempercepat pengurangan kemiskinan.
Kebijakan berikutnya adalah menjaga stabilitas wilayah demi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis.
Menurut Ardito, ketenteraman menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi maupun pembangunan sosial.
Sejalan dengan itu, pemerataan pembangunan infrastruktur yang berkualitas akan terus digenjot untuk membuka akses dan memperlancar konektivitas antarwilayah.
Ardito juga menekankan pentingnya pengembangan tata kelola pemerintahan yang terbuka dan responsif.
Pemerintahan, kata dia, harus hadir cepat, transparan, dan melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan.
Dari sisi keuangan daerah, rancangan perubahan APBD 2025 mencatat target pendapatan sebesar Rp2,927 triliun, turun Rp30,869 miliar dibandingkan sebelumnya Rp2,958 triliun.
Penurunan terutama disebabkan oleh berkurangnya pendapatan transfer sebesar Rp82,369 miliar, dari Rp2,616 triliun menjadi Rp2,534 triliun.
Meski demikian, pendapatan asli daerah (PAD) justru meningkat Rp51,5 miliar lebih, dari Rp341,674 miliar menjadi Rp393,174 miliar.
Belanja daerah juga mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp168,570 miliar lebih, dari sebelumnya Rp2,969 triliun menjadi Rp3,138 triliun.