Gempa di Tanggamus akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia

Kamis 10 Jul 2025 - 20:49 WIB
Reporter : Melida Rohlita
Editor : Yuda Pranata

BANDARLAMPUNG – Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,3 mengguncang wilayah barat daya Tanggamus pada Rabu (9/7).

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pukul 07.30 WIB dengan episenter berada pada koordinat 6,60° LS dan 104,63° BT atau sekitar 124 kilometer arah barat daya Tanggamus, pada kedalaman 47 kilometer.

BACA JUGA:DPRD Lampung Minta Pemerintah Evaluasi SGC

Penata Muda Geofisika (PMG) Ahli Madya Stasiun Geofisika Lampung Utara Agung Setiadi mengatakan gempa tersebut termasuk jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia. Proses subduksi ini menyebabkan patahan pada segmen Sesar Semangka.

’’Gempa ini merupakan jenis pergerakan naik atau thrust fault, yang umum terjadi akibat aktivitas pergerakan lempeng di zona subduksi,” kata Agung, Kamis (10/7).

Getaran gempa dirasakan di sejumlah wilayah dengan skala intensitas berbeda. Di Cibeber, Bayah, dan Pringsewu, getaran dirasakan dengan skala III MMI, atau terasa jelas di dalam rumah seperti truk besar yang melintas. 

Di Malingping dan Banjarsari, getaran tercatat pada skala II–III MMI. Sementara di Semaka, Pematang Sawah, Kota Agung, Bandar Lampung, dan Sumberjo, guncangan berada pada skala II MMI, yang dirasakan oleh sebagian orang dan membuat benda ringan bergoyang.

Meski dirasakan cukup luas, BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hingga Kamis pagi, BMKG belum mencatat adanya aktivitas gempa susulan.

 Namun, Agung Setiadi menyebutkan bahwa belum bisa dipastikan apakah akan terjadi gempa susulan atau after Shok atau tidak.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat juga disarankan untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memastikan keamanan struktur bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

“Periksa kondisi bangunan, terutama jika terdapat retakan yang bisa membahayakan keselamatan. Pastikan rumah cukup tahan terhadap getaran gempa, pastikan struktur bangunan cukup tahan terhadap getaran gempa untuk menghindari potensi bahaya yang lebih besar,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Getaran gempa bumi cukup kuat mengguncang sejumlah wilayah di Kabupaten Tanggamus pada Rabu (9/7) sekitar pukul 06.50 WIB. 

Warga di beberapa kecamatan dilaporkan sempat panik dan berhamburan keluar rumah saat merasakan guncangan.

Guncangan gempa dirasakan di sejumlah titik, seperti Kecamatan Kotaagung Timur, Kotaagung Pusat, hingga Gisting. Sejumlah warga mengaku kaget karena getaran terasa tiba-tiba dan cukup kuat meski berlangsung dalam waktu singkat.

’’Pagi itu saya sedang di dalam rumah, tiba-tiba kaca jendela bergetar keras, lampu juga ikut bergoyang,” ungkap Indra, warga Kecamatan Kotaagung Timur.

Tags :
Kategori :

Terkait