Cegah Terjerat Utang Sejak Dini
JAKARTA -Di tengah maraknya kasus anak muda terjerat utang pinjaman daring dan tergiur investasi bodong, edukasi finansial sejak usia sekolah menjadi kebutuhan mendesak. Banyak remaja belum memiliki pemahaman memadai tentang cara mengatur uang, menabung, atau bahkan membedakan investasi yang aman dan berisiko tinggi.
Berdasar data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) indeks literasi keuangan kelompok usia 15–17 tahun masih berada di angka 51,70 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional. Kondisi ini menunjukkan masih minimnya pemahaman remaja terhadap dunia finansial. Padahal mereka sudah terpapar berbagai produk keuangan sejak usia sangat muda.
Menjawab tantangan ini, sepanjang Juni 2025, ratusan siswa dari tiga SMA di Jakarta dan Depok mengikuti pelatihan pengelolaan keuangan dalam program bertajuk Investing in Youth, Empowering Communities.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Citibank Indonesia dan Prestasi Junior Indonesia (PJI), bertepatan dengan peringatan 20 tahun Global Community Day (GCD).
Melalui sesi interaktif di kelas dan kegiatan praktik langsung, para siswa dibekali dengan konsep dasar pengelolaan uang seperti menyusun anggaran, menabung secara terencana, mengenal investasi, dan memahami risiko keuangan.
Tidak hanya teori, mereka juga berdiskusi langsung dengan praktisi keuangan dan mendapat pendampingan dari relawan Citi yang bertindak sebagai mentor. Program ini ditutup dengan Financial Innovation Challenge, sebuah kompetisi ide yang menantang para siswa untuk merancang solusi finansial bagi komunitas mereka.
Dari menyusun aplikasi pencatat pengeluaran untuk remaja, hingga membuat kampanye kesadaran risiko investasi ilegal di media sosial, para siswa menunjukkan bahwa edukasi yang tepat bisa melahirkan pemikiran segar yang solutif. Robert Gardiner dari PJI menyebutkan, rendahnya literasi keuangan bisa berdampak serius pada masa depan remaja.