Alergi Kulit Jokowi Belum Pulih, Ajudan Pastikan Kondisi Kesehatan Secara Umum Baik

Senin 23 Jun 2025 - 20:33 WIB
Reporter : Agung Budiarto
Editor : Agung Budiarto

SOLO – Kondisi kesehatan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) belum sepenuhnya pulih setelah mengalami alergi kulit sejak sekitar sebulan lalu.
Hal itu terlihat saat momen perayaan ulang tahunnya yang ke-64, Sabtu (21/6), ketika wajah Jokowi tampak bercak putih dan cenderung berbentuk moonface.
Alergi kulit yang dialami Jokowi diduga mulai muncul setelah kunjungannya ke Vatikan pada Mei 2025 lalu. Meski begitu, ajudan pribadi Jokowi memastikan kondisi kesehatan mantan Wali Kota Solo itu secara umum tetap baik.
“Secara visual memang ada perubahan di kulit Bapak, khususnya di wajah. Tapi secara fisik beliau sehat. Tidak ada masalah serius. Beliau sangat-sangat sehat walafiat,” ujar Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, dikutip Minggu (22/6/2025).
Menurut Syarif, berdasarkan keterangan tim dokter, alergi yang diderita Jokowi memang menyebabkan peradangan pada kulit, khususnya di area wajah. Namun, secara keseluruhan tidak ditemukan indikasi penyakit serius lainnya.
“Memang secara medis dokter menyampaikan ke kami bahwa alerginya menyebabkan peradangan. Tapi saat ini kondisinya sudah mulai membaik, masih dalam proses pemulihan,” jelas Syarif.
Terkait isu yang beredar bahwa Jokowi mengidap penyakit autoimun Stevens-Johnson Syndrome (SJS), Syarif enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia menyebut bahwa hal tersebut menjadi ranah tim dokter untuk memberikan keterangan resmi.
“Nah, itu nanti dokter yang lebih detail menjelaskan,” tuturnya.
Meski tengah menjalani masa pemulihan, Jokowi masih tetap menerima tamu. Pada perayaan ulang tahunnya, ia tampak menyambut sejumlah perwakilan masyarakat yang datang ke kediamannya di Solo untuk memberikan ucapan selamat dan doa.
“Cepat sembuh Pak Jokowi, sehat selalu Pak Jokowi,” ucap warga yang hadir.
Sebelumnya, pihak ajudan juga telah mengonfirmasi bahwa perubahan pada kulit Jokowi mulai tampak sejak dirinya pulang dari kunjungan ke Vatikan, dan kini terus dalam proses pemulihan.
Sebelumnya, Kondisi kesehatan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), tengah menjadi sorotan publik.
Pasalnya, penampilan Jokowi belakangan tampak kurang bugar, bahkan wajahnya tampak pucat saat terakhir kali tampil di hadapan media. Momen tersebut terjadi saat Jokowi menemui wartawan di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat, 13 Juni 2025.
Jokowi kemudian menyampaikan bahwa kondisinya tengah menurun akibat reaksi alergi sepulang dari kunjungannya ke Vatikan. Kunjungan tersebut dilakukannya sebagai utusan presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada 26 April 2025 lalu.
Meskipun diberitakan sebagai reaksi alergi, sejumlah kalangan mulai mengkhawatirkan kondisi fisik Jokowi yang tampak terus menurun.
Salah satu yang vokal menyampaikan keprihatinannya adalah Dokter Tifa, yang memang aktif memberikan edukasi mengenai masalah-masalah kesehatan masyarakat.
 “Melihat kondisi fisiknya dari hari ke hari semakin mengkhawatirkan,” tulis Dokter Tifa di media sosialnya.
Dokter Tifa juga menyarankan Jokowi segera mencari perawatan lebih intensif di luar negeri. “Saya sarankan segera rawat ke Guangzhou Hospital,” katanya.
Lebih lanjut, Dokter Tifa menyebut kemungkinan bahwa Presiden Jokowi tengah menderita penyakit autoimun. Autoimun merupakan penyakit yang cukup berat dan sulit diprediksi.
“Autoimun itu berat, unpredictable, risiko multi-organ damage,” jelasnya.
Selain penyakit tersebut, Dokter Tifa juga menyinggung soal stres yang turut menjadi masalah dan dapat memburuknya kondisi fisik Jokowi.
 “Dengan tingkat stres yang luar biasa, fisik mungkin tak akan mampu menahan gempuran dari penyakit yang tengah terjadi di dalam tubuhnya,” katanya.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Istana mengenai diagnosis yang lebih rinci mengenai kondisi Jokowi. Pihak terkait hanya menyatakan bahwa Jokowi tengah melaksanakan proses pemulihan.
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel-sel yang sehat. Dalam proses tersebut, tubuh mulai memproduksi antibodi yang kemudian merusak sel yang seharusnya dilindunginya.
Penyakit autoimun umumnya lebih sering terjadi pada wanita usia produktif, dan penyebabnya dapat bervariasi sesuai kondisi masing-masing penderita.  (disway/c1/abd)

Tags :
Kategori :

Terkait