Transformasikan Program dan Visi-Misi Gubernur
BANDARLAMPUNG – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menganalogikan jika dalam anatomi pemerintah daerah gubernur dan wakil gubernur adalah kepala, maka seorang sekretaris provinsi (Sekprov) merupakan leher.
Tidak hanya itu, Sekprov juga ibarat nakhoda di ruang kendali. Di mana harus mampu membaca arah angin dan memastikan semua kru bekerja dengan semangat yang sama dalam melayani masyarakat.
Karenanya, tugas dan fungsi seorang Sekprov menjadi sangat penting di dalam pemerintahann. Tidak terlepas juga menyinkronkan visi dan misi yang sudah disusun kepada seluruh ASN di Provinsi Lampung.
BACA JUGA:Kejati Bidik Tersangka Baru, Kerugian Negara Capai Rp3,8 Miliar
Hal itu disampaikan Gubernur Mirza saat melantik Marindo Kurinawan sebagai Sekprov Lampung, Jumat (20/6).
Menjawab itu, Marindo menjelaskan, menjadi seorang Sekprov sudah barang tentu memiliki tanggung jawab besar. Namun, sambung dia, tugas besarnya adalah implementasi visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung dengan orkestrasi 19 ribu pegawai pemprov.
’’Di masing-masing kita punya pengalaman. Kalau beliau itu kan berkarir melalui dunia usaha dan politik, dan saya ASN. Qodarullah-nya dipertemukan di sini. Nah, ke depan saya juga tentu harus bisa mengorkestrasi 19 ribu pegawai pemprov dan kabupaten/kota mengenai bagaimana mentransformasikan program-program beliau (gubernur),” ujarnya.
Kemudian, orkestrasi atau koordinasi juga dilakukan dengan menjembatani organisasi perangkat daerah (OPD) dalam rangka melakukan pembangunan di Provinsi Lampung.
Selain itu juga, ada beberapa capaian lain yang mesti dijaga. Misalnya dalam pengentasan kemiskinan, kesejahteraan masyarakat, juga mengenai instrumen pengelolaan keuangan daerah.
Di mana, tentu opini wajar tanpa pengecualian (WTP) yang saat ini sudah 11 kali diraih secara berturut-turut.
Lalu, kinerja keuangan yang dimana, pada awal Mei lalu, pemprov Lampung menunjukkan kinerja keuangan yang ngacir alias ngebut hingga 10 Mei 2025.
Kinerja impresif ini ditunjukkan dengan mencatatkan realisasi pendapatan dan belanja tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Memasuki triwulan kedua, Pemprov Lampung terus mempercepat realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) demi mendukung pembangunan di berbagai sektor.
Realisasi pendapatan per 10 Mei 2025 tercatat sebesar Rp2,25 triliun atau 30,23% dari target tahunan.