Mirza Guyur Bonus Atlet dan Umrohkan ASN Khatam Qur’an

Rabu 09 Apr 2025 - 20:32 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Yuda Pranata

BANDARLAMPUNG - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menunjukkan komitmennya terhadap prestasi dan spiritualitas warganya dengan memberikan apresiasi luar biasa. 

Pada Rabu, 9 April 2025, Mirza mengguyur bonus total Rp375 juta kepada atlet disabilitas peraih medali perak di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024, serta memberikan hadiah umroh kepada ASN yang khatam Al-Qur’an selama Ramadan.

Penyerahan bonus untuk atlet difabel dilakukan langsung oleh Gubernur Mirza di lobby Kantor Gubernur Lampung. Total bonus Rp375 juta diberikan kepada dua atlet dan satu pelatih, masing-masing atlet menerima Rp150 juta dan pelatih Rp75 juta.

“Atlet disabilitas ini diberikan hadiah atas prestasi yang mereka raih. Besarannya disamakan dengan peraih medali PON agar tidak ada ketimpangan,” tegas Mirza.

Ia menambahkan bahwa Pemprov Lampung akan terus mendukung atlet dan generasi muda berprestasi. “Kami percaya prestasi akan mendorong peningkatan kualitas SDM Lampung,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lampung, Descatama Paksi Moeda, menyebut dua atlet penerima bonus adalah Oko Minaldi dari cabang tenis meja dan M. Aswari Nugroho dari cabang atletik lompat jauh. 

BACA JUGA:PSI Sambut Baik Pertemuan Prabowo-Megawati, Usul Megawati Temui Jokowi dan SBY

“Ini juga menjadi sejarah karena pertama kali Lampung meraih medali perak di ajang Peparnas,” kata Descatama.

Sementara, dalam acara halal bihalal Pemprov Lampung yang diikuti sekitar 3.000 ASN, Gubernur Mirza kembali membuat kejutan. Ia memberikan hadiah umroh kepada ASN yang berhasil khatam Al-Qur’an empat kali atau lebih selama Ramadan.

Dari panggilan terbuka yang dilakukan di panggung utama, sekitar 30 ASN maju menunjukkan komitmen spiritual mereka. “Pak Sekda, tolong diatur. Mereka kita berangkatkan umroh,” ujar Mirza diikuti tepuk tangan meriah para peserta.

Ia juga menegaskan bahwa apresiasi ini bukan hanya bentuk penghargaan atas ibadah, tetapi juga motivasi agar para ASN tetap menjaga keseimbangan antara tugas dan keimanan. “Esensi Ramadan adalah bertakwa, dan membaca Al-Qur’an menjadi salah satu bentuknya,” jelasnya.

Salah satu ASN dari Dinas ESDM, Mariadi, mengaku khatam empat kali. “Setiap selesai salat wajib saya membaca satu juz. Ini tidak mengganggu tugas saya di kantor,” tuturnya.

Sementara itu, Hardian SY Prayitno dari Dinas Kelautan dan Perikanan bahkan berhasil khatam sebanyak enam kali. “Saya biasa membaca setelah sahur dan tarawih. Alhamdulillah tetap bisa menyelesaikan pekerjaan kantor,” katanya. (pip/yud)

 

Tags :
Kategori :

Terkait