Wartawan Media Online Ditemukan Tewas di Hotel Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Penyebab

Minggu 06 Apr 2025 - 21:08 WIB
Reporter : Agung Budiarto
Editor : Agung Budiarto

JAKARTA – Seorang wartawan media online berinisial SW (33) ditemukan meninggal dunia di kamar hotel lantai tiga D’Paragon, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat (4/4) malam. Hingga kini, penyebab kematian korban masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian.
SW diketahui merupakan wartawan dari media online insulteng.id. Saat ditemukan ada sejumlah lebam di tubuh korban, meskipun belum dipastikan sebagai tanda kekerasan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Sipayung membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyampaikan bahwa pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lokasi kejadian begitu menerima laporan dari masyarakat.
“Kami ke TKP pada Jumat malam sekitar pukul 21.00 WIB, setelah mendapat laporan dari warga,” kata Arfan kepada awak media, Sabtu (5/4/2025).
Meski ditemukan dalam kondisi tubuh yang lebam, Arfan menegaskan bahwa dari hasil pemeriksaan awal, belum ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik yang mengarah pada dugaan kriminal.
“Memang ada lebam dengan warna biru kehijauan di beberapa bagian tubuh, tapi belum bisa dipastikan penyebab pastinya. Tidak ada tanda-tanda kekerasan sejauh ini,” jelasnya.
Arfan menambahkan, korban diketahui datang seorang diri ke hotel tersebut. Saat ini jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi guna memastikan penyebab kematian.
“Kami masih menunggu hasil otopsi. Jenazah sudah berada di RS Polri,” ujarnya.\
Dalam penyelidikan awal, polisi telah memeriksa tiga orang saksi, termasuk pihak hotel dan ketua RT setempat. Namun, polisi belum dapat menyimpulkan penyebab pasti dari kematian SW.
“Masih dalam proses penyelidikan, belum bisa disimpulkan,” tutup Arfan.
Sementara itu, keluarga korban diketahui telah melaporkan kematian Situr Wijaya ke Polda Metro Jaya atas dugaan pembunuhan.
Laporan itu tercatat dengan nomor LP/B/2261/IV/2025/SPKT/Polda Metro Jaya. “Kecurigaan dihilangkan nyawa, bisa diracun, bisa juga dianiaya,” kata kuasa hukum keluarga korban Rogate Oktoberius Halawa  (disway/c1/abd)

Tags :
Kategori :

Terkait