Musim Mudik 2025, Okupansi Kereta Api Meningkat

Jumat 04 Apr 2025 - 20:21 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan memanfaatkan kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang telah ditetapkan pemerintah melalui BPH Migas pada 2025. Khususnya untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025. Tarif tiket menjadi lebih murah untuk mendukung arus mudik dan balik Lebaran 2025.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan bahwa tahun ini pemerintah menetapkan kuota sebesar 209.809 kiloliter (KL) BBM subsidi untuk kereta api. "Hal tersebut menunjukkan perhatian besar terhadap kelancaran operasional transportasi kereta api di Indonesia, yang memberikan manfaat bagi banyak masyarakat, terutama pada momen mudik Lebaran ini," ujarnya.

 

Anne menambahkan bahwa alokasi kuota BBM subsidi untuk KAI pada tahun ini meningkat sebesar 13.156 KL atau sekitar 6,7 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 196.653 KL. Peningkatan ini mencerminkan kepercayaan pemerintah terhadap transportasi kereta api yang efisien dan ramah lingkungan.

 

"Kuota tersebut akan digunakan untuk berbagai jenis kereta api, baik untuk penumpang maupun barang. Peningkatan kuota BBM subsidi ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan tetap mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) guna memastikan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam setiap pengelolaan serta distribusi BBM. Contohnya adalah pada momen Lebaran tahun ini," tambah Anne.

 

Dalam rangka mendukung kelancaran mudik Lebaran 1446 H/2025, KAI telah menyiapkan total kapasitas 4.591.510 tempat duduk untuk periode 21 Maret hingga 11 April 2025. Dari total tersebut, sebanyak 2.752.310 tempat duduk atau sekitar 59,94 persen dialokasikan untuk layanan kereta ekonomi dengan harga lebih terjangkau.

 

"Penyediaan kapasitas ini merupakan bentuk komitmen KAI dalam mendukung mobilitas masyarakat selama momen Lebaran, dengan tetap mengedepankan keselamatan, ketepatan waktu, dan kenyamanan perjalanan. Hingga 4 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, dari total 530.768 kursi yang tersedia untuk KA Jarak Jauh (PSO), sebanyak 802.886 tiket telah terjual dengan tingkat okupansi mencapai 151,27 persen," ujar Anne.

 

Okupansi kereta api yang melebihi angka 100 persen disebabkan oleh adanya penumpang dinamis, yaitu penumpang yang turun dan naik di antara stasiun awal dan tujuan akhir. "Tingginya okupansi KA Jarak Jauh PSO juga mencerminkan manfaat BBM subsidi yang dirasakan masyarakat melalui tarif kereta api yang lebih terjangkau," tuturnya.

 

Hingga 4 April 2025 pukul 07.00 WIB, total 4.003.411 tiket telah terjual atau 87 persen dari kapasitas yang tersedia. Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh yang terjual mencapai 3.431.436 tiket dengan tingkat okupansi 100 persen.

 

Tags :
Kategori :

Terkait