BANDARLAMPUNG – Jumlah pemudik yang menuju Provinsi Lampung pada hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 diprediksi mencapai 3.329.636 orang, meningkat 2,27 persen dibanding tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung Bambang Sumbogo berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.
Bambang menjelaskan beberapa faktor berkontribusi terhadap pen-ingkatan mobilitas mudik tahun ini. ’’Ada beberapa faktor yang dapat me-mengaruhi peningkatan mobilitas masyarakat melakukan perjalanan mudik pada Lebaran tahun ini," ujarnya.
Faktor tersebut antara lain diskon transportasi yakni diskon tiket pe-sawat hingga 14 persen, diskon tarif tol sekitar 20 persen, serta program mudik gratis dari pemerintah pusat, daerah, dan BUMN.
Kemudian perekonomian yang membaik dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,03 persen dan Lampung 4,57 persen di tahun 2024, banyak masyarakat yang ingin balik kampung.
Selanjutnya, kebijakan WFA, Di mana, ada kebijakan work from any-where (WFA) yang dimulai 24 Maret mendatang. Terakhir, infrastruktur yang membaik yang mendukung mobilitas.
Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, Dishub Lampung telah me-nyiapkan sejumlah strategi, termasuk implementasi buffer zone untuk men-gurangi kemacetan lalu lintas dan kepadatan di pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni.
BACA JUGA:Wagub Jihan: Perang Sampah Dimulai!
Bambang juga menyoroti pentingnya optimalisasi pengoperasian ter-minal yang kurang dimanfaatkan untuk maskapai low-cost carrier (LCC) guna menekan harga tiket pesawat.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antar stakeholder dalam pro-gram mudik gratis dan mendorong digitalisasi pembelian tiket online untuk semua moda transportasi.
"Program mudik gratis yang dilakukan selama Nataru berdampak positif, kedepannya program tersebut harus dilakukan oleh semua stakeholder dan dikoordinasikan menggunakan satu platform," kata Bambang.
"Selain itu digitalisasi melalui optimalisasi fungsi pembelian tiket online perlu didorong lebih lanjut dan disosialisasikan secara luas untuk seluruh moda transportasi.
Terpisah, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar berharap peru-bahan jadwal libur sekolah yang dimajukan menjadi 21 Maret 2025 dapat mengurangi kemacetan mudik Lebaran.
’’Dengan adanya perubahan libur sekolah ini, periode perjalanan mudik akan menjadi lebih panjang, sekitar 20 hari. Diharapkan hal ini dapat membantu masyarakat dalam mengatur perjalanan mereka sehingga kemacetan bisa berkurang," ujar Nasaruddin dalam keterangannya di Jakar-ta, Selasa (11/3).
Kemenag juga akan mengoptimalkan masjid sebagai posko Lebaran, menyediakan air minum gratis, dan fasilitas pendukung lainnya bagi pem-udik. (beritasatu/pip/c1/yud)