BANDARLAMPUNG – Dinas Pariwisata (Dispar) Bandarlampung melaporkan bahwa kunjungan wisata ke Kota Tapis Berseri mengalami peningkatan signifikan sebesar 15,06% pada tahun 2024.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dispar Bandarlampung, total kunjungan wisata ke kota ini pada tahun 2024 tercatat sebanyak 2.309.982 orang. Angka tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 2.030.386 orang pada 2023.
Kepala Dinas Pariwisata Pemkot Bandarlampung, Adiansyah, mengatakan bahwa jika dihitung dalam persentase, kenaikan kunjungan wisata pada tahun 2024 mencapai 15,06%. Adiansyah juga memastikan bahwa kunjungan wisata di Bandarlampung selama dua tahun terakhir didominasi oleh wisatawan nusantara.
BACA JUGA:PT GMS Cari Tenaga Muda, Ada Empat Posisi
"Untuk tahun 2023, dari total kunjungan 2.030.386 orang, 2.010.543 orang di antaranya adalah wisatawan nusantara, sementara 9.839 orang adalah wisatawan mancanegara. Sedangkan di tahun 2024, total kunjungan mencapai 2.329.726 orang, yang terdiri dari 2.309.982 wisatawan nusantara dan 14.744 wisatawan mancanegara," jelas Adiansyah.
Namun, Adiansyah menambahkan bahwa data kunjungan wisata yang tercatat sebenarnya lebih tinggi dari angka yang ada, karena masih ada beberapa hotel yang belum melaporkan jumlah pengunjung atau wisatawan yang datang. Meski demikian, Dispar Pemkot Bandarlampung memastikan bahwa seluruh data terkait destinasi wisata telah tercatat dengan baik.
"Untuk data destinasi wisata, kami pastikan semua kunjungan sudah terdata dengan baik, meski ada beberapa hotel yang belum melaporkan data pengunjung mereka," ungkapnya.
"Kami sangat senang melihat adanya peningkatan kunjungan wisata yang signifikan. Kami berharap tren positif ini dapat terus berlanjut, dan Bandarlampung semakin dikenal sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia," tambah Adiansyah.
Sebelumnya, Dinas Pariwisata (Dispar) Bandarlampung mencatat sebanyak 65.821 wisatawan mengunjungi Kota Tapis Berseri selama periode libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2024/2025.
Kepala Dispar Bandarlampung Adiansyah menjelaskan angka itu total kunjungan yang meliputi penginapan di hotel berbintang dan destinasi wisata besar yang terdaftar secara resmi dalam data dinasnya.
’’Namun, jumlah itu belum mencakup seluruh kunjungan wisatawan yang masuk Kota Bandarlampung,’’ katanya.
Meskipun jumlah kunjungan tahun ini cukup signifikan, kata Adiansyah, terjadi penurunan pada destinasi wisata pantai dibandingkan tahun sebelumnya.
’’Salah satu faktor yang mempengaruhi, yakni adanya peringatan dari BMKG terkait potensi gelombang tinggi di perairan sekitar Bandarlampung,’’ ungkap Adiansyah.
Adiansyah menyatakan, Dinas Pariwisata Bandarlampung mencatat bahwa pada 1 Januari 2025 kawasan pantai yang biasanya dipadati wisatawan terpantau lebih lengang dibandingkan tahun sebelumnya.
’’Namun, minat masyarakat terhadap destinasi wisata alam non-pantai seperti Lembah Hijau dan wisata edukasi tetap tinggi,’’ katanya.