JAKARTA - Manchester City benar-benar dipermalukan oleh Arsenal ketika mereka bertandang ke Emirates Stadium dalam pekan ke-24 Liga Inggris 2024/2025, Senin (3/2) dini hari. Ya, City kalah telak oleh Arsenal 1-5.
The Gunners julukan Arsenal sudah mengacak-acak pertahanan City sejak menit pertama. Hingga pada dua menit laga berjalan, kapten Arsenal Martin Odergaard sudah menjebol gawang Stefan Ortega.
Erling Haaland sempat menyamakan skor pada menit ke-55. Tetapi Arsenal segera berbalik unggul satu menit kemudian, lewat gol Thomas Partey.
Kemudian, pemain muda Arsenal Myles Lewis-Skelly menambah keunggulan menjadi 3-1 pada menit ke-62.
Tak cukup sampai situ, Kai Havertz menjadikan skor menjaih 4-1 pada menit ke-76. Dan pemain muda Arsenal lainnya Ethan Nwaneri, menutup pesta gol The Gunners dengan golnya di masa injury time.
Mereka tidak hanya menjaga jarak jadi 9 poin dari The Citizen julukan Man City. Tapi juga mencederai kepercayaan diri tim besutan Pep Guardiola tersebut.
Sekalipun hancur lebur di papan skor, Pep Guardiola mengaku permainan anak buahnya tidak terlalu buruk. Setidaknya sebelum sepertiga akhir pertandingan.
Arsenal tidak sedominan yang digambarkan hasil 5-1. Karena faktanya, kata Guardiola, kedua tim bermain imbang hingga menit ke-65.
"Aku hanya menyesali satu hal. Yakni permainan kami pada 20 sampai 25 menit terakhir," kata Pep Guardiola dalam konferensi pers, seperti dikutip BBC Sport.
"Ini adalah pertandingan yang sulit melawan Arsenal, di kandang mereka. Memang, kami sudah beberapa kali kebobolan cepat musim ini. Namun setelah 10-15 menit, kami mulai mendapatkan ritme yang bagus," terangnya.
Guardiola mengatakan, anak buahnya masih bisa mengimbangi serangan Arsenal hingga menit ke-60.
Bahkan ketika Thomas Partey mencetak gol kedua The Gunners, City masih yakin bisa membalas. Namun, setelah gol ketiga, pertahanan klub berjuluk The Citizen itu ambrol.
Mereka tidak bisa meneruskan taktik pressing keras bertahan, dan kehilangan kesabaran. Alhasil, para pemain Arsenal bebas menembus area penalti mereka.
"Ketika kami gagal menembus area mereka, prioritas kami adalah membuat bola-bola panjang. Dan apa yang terjadi setiap kali kami memasang bola-bola panjang? Kami malah kehilangan bola," sambat Pep.
Apakah keruntuhan City di babak kedua disebabkan oleh rapuhnya kepercayaan diri skuad? Apalagi, laga melawan Arsenal terjadi setelah Man City kalah tujuh kali di Premier League.