’’Nantinya ada turunannya, berpengaruh pada adanya subsidi pupuk, pengaturan harga, bibit unggul dari pemerintah, peralatan pertanian, dan lainnya,” ujar Mikdar.
Tentunya itu akan memengaruhi para petani di Lampung dalam mempersiapkan tanaman singkong dengan baik.
Selain itu, Mikdar ingin pemerintah dengan tegas menghentikan keran impor. Sebab, masalah terbesar harga singkong ini adalah impor.
Lanjut Mikdar, jika memang perusahaan kekurangan bahan baku yang mengharuskan untuk impor singkong, keran impor hanya boleh dilakukan oleh BUMN, atau dalam hal ini dapat dilakukan oleh Bulog.
’’Karena mereka (BUMN atau Bulog, Red) meskipun membeli dari luar negeri harganya murah, tapi tetap bisa menstabilkan harga, Sedangkan jika impor bebas, yang akan terjadi adalah perang harga,” ucapnya. (disway/yud)