JAKARTA – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut partainya akan terus memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, kedaulatan rakyat, dan bagaimana membangun supremasi hukum.
Hal itu disampaikannya usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Harun Masiku.
Dalam video yang diterima, Sekjen PDIP Hasto Kristiyantomemberikan penjelasan dengan membawa buku karya Cindy Adams soal Soekarno. Ia menjelaskan buku tersebut menjadi kitab perjuangannya dan seluruh kader PDI Perjuangan.
’’Di mana Bung Karno ketika mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) prinsip yang dipegang adalah non-cooperation,” kata Hasto dalam video yang diterima, Kamis (26/12).
’’Demi cita-cita Indonesia Merdeka, demi rakyat berdaulat bisa berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapatnya, maka penjara pun adalah suatu jalan dan bagian dari pengorbanan terhadap cita-cita,” katanya.
’’Itulah nilai-nilai yang diperjuangkan oleh seluruh kader PDI Perjuangan,” tambahnya.
BACA JUGA:2025, Perekonomian Lampung Diprediksi Tumbuh 5 Persen
Hasto menyinggung soal sosok dipecat partainya yang punya ambisi kekuasaan.
Meski demikian, ia tak menyebutkan siapa sosok yang dimaksud tersebut. ’’Ketika muncul berbagai intimidasi, agar tidak dilakukan pemecatan terhadap sosok yang memiliki ambisi kekuasaan sehingga konstitusi pun sepertinya mau dilanggar dengan perpanjangan masa jabatan 3 periode, ataupun perpanjangan masa jabatan itu,” ujar Hasto.
Selain itu, ia juga menyinggung adanya aparat penegak hukum yang digunakan untuk melakukan intimidasi demi kepentingan politik praktis.
Atas peristiwa itu, Hasto mengatakan dirinya dan partainya selalu memperjuangkan nilai-nilai demokrasi. ’’Ketika aparat penegak hukum digunakan dengan segala cara untuk melakukan intimidasi, sumber-sumber daya negara digunakan demi kepentingan politik praktis, maka pilihan untuk menghadapi tembok tebal kekuasaan itu wajib dilakukan oleh kader-kader PDI Perjuangan,” imbuhnya.
“Karena itulah nilai-nilai yang kami perjuangkan. Nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai kedaulatan rakyat, dan bagaimana membangun supremasi hukum. Hukum yang berkeadilan,” lanjutnya.
BACA JUGA:Jutaaan Wisatawan Kunjungi Lampung saat Libur Nataru
Hasto menyatakan pihaknya tidak akan menyerah dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai kedaulatan, serta bagaimana membangun supremasi hukum.
Ia mengaku pihaknya telah bersiap menghadapi risiko terburuk ketika dihadapkan pada berbagai intimidasi, baik yang sifatnya formal maupun non formal.