BANDARLAMPUNG - Menjelang libur Natal 2024 dan tahun baru 2025, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lampung memastikan inflasi terjaga dalam sasarannya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Achmad P. Subarkah mengatakan Bank Indonesia Provinsi Lampung mengajak TPID untuk memperkuat sinergi daya beli dan inflasi.
BI Lampung mengapresiasi sinergi TPID se-Provinsi Lampung tahun 2024 yang sudah sangat baik. Pasalnya, inflasi di Lampung tahun 2024 terjaga rendah dan terkendali, tercatat 1,50 persen (yoy) pada November 2024, lebih rendah dari 3,47 persen (yoy) pada Desember 2023.
BACA JUGA:Hadapi Nataru, Ketersediaan Bahan Pokok hingga Keamanan Harus Dijaga
Kata Subarkah, harga pangan tahun 2024 sangat terjaga, baik untuk beras maupun aneka cabai dan bawang merah, sinergi dan inovasi TPID terbukti efektif kendalikan inflasi.
Menjelang libur Nataru 2024, produksi pangan dan pemerataan distribusinya perlu di prioritaskan, oleh karena itu kesiagaan dan sinergi antar instansi perlu di perkuat pada momen-momen tinggi permintaan ini.
BI Lampung prakirakan inflasi di Provinsi Lampung tahun 2024 sampai 2025 tetap terjaga pada kisaran 2,5±1 persen, didukung dengan upaya pengendalian jangka pendek dan jangka panjang.
"Dalam jangka pendek, BI Lampung mengajak seluruh anggota TPID se-Provinsi Lampung untuk menjaga ketersediaan pasokan komoditas bawang merah, aneka cabai, dan beras," ucapnya.
Untuk stabilitas harga jangka panjang, disampaikan Subarkah, TPID perlu mengedepankan strategi 4 K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif).
Langkah konkret pelaksanaan strategi tersebut, ditempuh melalui digitalisasi data kewaspadaan inflasi pangan (early warning system), perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), pembentukan Toko Pengendalian Inflasi, serta pembaruan teknologi dan digitalisasi pertanian.
Sementara, PT Pertamina Patra Niaga menghadapi Nataru telah menyiapkan satgas.
Sales Branch Manager II Lampung PT Pertamina Patra Niaga Azam Akbar Hawariy mengatakan pihaknya menyiapkan layanan tambahan BBM selama periode Satgas Nataru Lampung. Mulai SPBU siaga sebanyak 29 SPBU di wilayah jalur potensial seperti tol, wisata, dan logistik yang disiagakan 24 jam.
Agen dan outlet LPG siaga ada 2.585 pangkalan di mana agen disiagakan 24 jam di wilayah dengan permintaan tinggi. Kios Pertamina siaga 2 lokasi untuk layanan tambahan di lokasi yang tidak ada SPBU untuk menyediakan Pertamax dan Dex series.
Lalu motorist 3 unit untuk layanan delivery BBM Pertamax dan Dex series bagi konsumen di lokasi macet. Serta mobil tangki stand by (SPBU kantong) 6 unit yang disiagakan sebagai kantong/cadangan suplai BBM. (pip/c1/yud)