Peruntukannya Bukan Pengembangan Usaha
BANDARLAMPUNG – Sumber deviden yang disetor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Lampung PT. Lampung Jasa Utama (LJU) ke Kas Daerah (Kasda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung senilai Rp140,9 miliar ternyata dari participating interest (PI) PT. Pertamina Hulu Energi Overseas Southeast Sumatra (PHE OSES). Itu karena PT. Lampung Energi Berjaya (LEB) yang merupakan anak perusahaan PT LJU mendapat 10 persen dari PI PHE-OSES.
Hal tersebut disampaikan Sekda Provinsi Lampung Fahrizal Darminto usai meninjau pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie, Rabu (9/10).
Menurutnya BUMD PT LJU sebagai induk perusahaan PT LEB telah menyetorkan deviden ke Kasda Pemprov Lampung melalui RUPS-LB yang telah dilakukan. Deviden yang disetor ke Pemprov Lampung ini menurutnya digunakan untuk pembangunan dan pelayanan publik. Jadi bukan untuk pengembangan usaha.
“Rp 140 miliar itu dari PI 10 persen LEB, dari itu semua. LEB itu anak usaha dari LJU. Jadi, dana itu disetor oleh LEB ke induk usahanya (PT. LJU) dan induk usahanya menyetor ke deviden,” ucapannya.
BACA JUGA:Tuna Wisma Nekat Curi Kotak Amal di Bandar Lampung, Ditangkap Polisi
Sebelumnya, Pj. Gubernur Lampung Samsudin menyampaikan BUMD PT LJU menyumbang deviden Rp 140,9 miliar. Deviden tersebut berdasarkan kinerja 2023 yang telah ditetapkan pada RUPS-LB PT LJU pada Kamis, 29 Agustus 2024, di Golden Tulip. Hal tersebut tertuang dalam pointer Pj. Gubernur Lampung Samsudin pada rapat evaluasi kinerja triwulan I periode 19 Juni sampai 19 September 2024.
Pj. Gubernur Lampung Samsudin mendorong agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus meningkatkan kinerja dan berkontribusi optimal dalam pembangunan. Di antaranya melalui kegiatan koordinasi, monitoring, dan evaluasi secara berkelanjutan sehingga kehadirannya semakin memberikan manfaat bagi masyarakat serta pemerintah daerah.
Menurutnya, upaya pembinaan terhadap BUMD sendiri dilakukan dengan dukungan Tim Pembina BUMD yang terdiri dari pakar dalam bidang tata kelola perusahaan, keuangan, serta hukum. ”Upaya ini bertujuan meningkatkan kinerja BUMD dan memastikan bahwa mereka beroperasi secara efektif dan efisien,” terang Samsudin pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Lampung Jasa Utama (salah satu BUMD milik Pemprov Lampung) pekan lalu di Golden Tulip Lampung.
Pemerintah daerah juga, lanjutnya, mendukung peningkatan usaha BUMD melalui penugasan kepada BUMD dalam upaya pengendalian inflasi serta menjalin kerjasama dengan pihak ketiga. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi BUMD dalam perekonomian daerah dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA:Harga Cabai Merah Naik Rp1.000 Per Kilogram, Pedagang Mengeluh Sepinya Pembeli
”Dalam situasi ekonomi yang semakin kompetitif, BUMD harus terus berbenah dan memperkuat daya saingnya agar dapat berkontribusi lebih optimal,” tandasnya.
Terpisah, Direktur Utama PT LJU Arie Sarjono Idris mengatakan pihaknya terus melakukan pembenahan dan pengembangan bisnis. Seperti tahun 2024, PT LJU yang bergerak di bidang aneka usaha ini menurutnya telah mengeluarkan produk cat dengan merek dagang LaJu Paint.
”LaJu Paint hadir dengan tiga kelas. Yaitu Signature (economy), Deluxe (medium), dan Platinum (premium),” ujarnya.
Selain itu, imbuhnya, PT. LJU menghadirkan LaJu Net berupa internet service provider (ISP) untuk masyarakat Kota Bandarlampung dengan harga kompetitif yang akan di-launching pada November 2024 mendatang. Lalu menyediakan 20 unit mesin combine bekerjasama dengan BUMD PT. Wahana Raharja untuk percepatan panen raya masyarakat di Lampung.