MENGGALA- Pemkab Tulang Bawang berharap optimalisasi program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dapat berdampak pada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Pj. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Tulangbawang (Tuba) Haryanto saat rapat pembahasan kegiatan pemantauan dan pengendalian penyelenggaraan SPAM.
Pada kesempatan tersebut, Haryanto menekankan pentingnya akses air layak konsumsi sebagai kebutuhan pokok masyarakat.
Menurutnya, dengan adanya dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, program SPAM dapat dan telah membantu meningkatkan kualitas air minum yang sehat serta sesuai standar.
"Kita berharap optimalisasi SPAM ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat Tulangbawang. Selain itu juga sejalan dengan visi dan misi daerah dalam meningkatkan kesejahteraan serta kesehatan masyarakat," ungkapnya, Rabu 25 September 2024.
Haryanto mengungkapkan, pada kegiatan ini ditekankan pentingnya peningkatan kualitas akses air minum.
Diketahui, pada tahun 2023 hal tersebut baru mencapai 82,78 persen di Provinsi Lampung. Sedangkan untuk Tulangbawang tercatat 84,62 persen.
Meskipun demikian, ketersediaan air saat ini hanya mencapai 55 liter per detik, jauh dari kebutuhan ideal sebesar 250 liter per detik.
Oleh karena itu, pemerintah berharap optimalisasi sistem penyediaan air minum, serta dukungan dari pemerintah daerah dapat mencapai target akses air minum layak sebesar 100 persen pada 2030.
Disamping itu, target akses air minum universal sebesar 100 persen sendiri diharapkan dapat tercapai pada tahun 2024.
Program SPAM diharapkan juga dapat memenuhi standar 4K yakni kuantitas (60 liter per orang per hari), kualitas (sesuai standar kesehatan), kontinuitas (ketersediaan air 24 jam), dan keterjangkauan (akses mudah dengan biaya terjangkau).
Pencapaian target ini diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dan mendukung pembangunan daerah. (nal/nca)