DJK dan PLN Gelar Sosialisasi P2TL

Rabu 22 Nov 2023 - 20:01 WIB
Editor : Maria Mahmud

Tingkatkan Keselamatan dan Keamanan Kelistrikan

 

BANDAR LAMPUNG - Direktorat Jenderal Ketenaga­listrikan (DJK) bersama PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung melakukan Sosialiasi Pelaksanaan Pener­tiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL). Hal itu dimaksud­kan sebagai Upaya meningkat­kan keselamatan kelistrikan serta memaksimalkan kualitas pelayanan dalam penyediaan tenaga listrik kepada masya­rakat.

Sosialisasi diikuti sekitar 200 peserta yang berasal dari berbagai unsur diantaranya Pemerintah, Forkopimda, TNI, Polri, Aparat Penegak Hukum, Praktisi Hukum, Ombudsman Provinsi Lampung, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung, Dosen, Mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat, awak media dan pelanggan PLN. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Audito­rium Fakultas Hukum Universitas Lampung pada hari Rabu tanggal 22 November 2023.


Saleh Siswanto, General Manager PLN UID Lampung saat memberikan sambutan pada sosialisasi P2TL.--

General Manager PLN UID Lampung, Saleh Siswanto menga­takan, sosialisasi pelaksanaan P2TL telah tertuang di dalam Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0028.P/Dir/2023 tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik yang merupakan turunan dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenaga­listrikan dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017 tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang Terkait dengan Penyaluran Tenaga Listrik oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri ESDM No 18 Tahun 2019.

“Sosialisasi ini sangat penting untuk tetap menjaga listrik aman, menjaga keselamatan dan tingkat mutu pelayanan PLN. Jika banyak pemakaian listrik secara ilegal akan sangat membahayakan karena menggunakan peralatan yang tidak sesuai prosedur dapat mengganggu tingkat mutu pela­yanan PLN, tegangan listrik menjadi tidak stabil sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat pengguna listrik lainnya,” kata Saleh.

Saleh menambahkan, energi listrik milik kita bersama dan digunakan untuk hajat hidup orang banyak, tentunya harus kita jaga bersama. Apabila pemakaian listrik tak terkendali atau ilegal atau tidak sesuai prosedur, sangat berbahaya karena dapat berpotensi menim­bulkan kebakaran bahkan mengan­cam keselamatan jiwa manusia disekitarnya. 


Dosen Fakultas Hukum Unila Dr. Ahmad Irzal Fardiansyah, S.H., M.H. memberikan paparan terkait Pandangan Hukum P2TL--

Selain itu, Saleh menyebutkan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Fatwa MUI nomor 17/2016 menetapkan bahwa mencuri energi listrik hukumnya haram termasuk juga membantu dengan segala bentuknya dan atau membiarkan terjadinya pencurian energi listrik.

Saleh mengaku petugas P2TL dari PLN sering mendapatkan penolakan dari masyarakat. Oleh karena itu, Saleh menilai bahwa sosialisasi tersebut sangat penting dilakukan secara masif ke seluruh lapisan masyarakat. Dia menje­laskan, petugas P2TL yang resmi dari PLN pasti dilengkapi surat tugas ketika sedang bekerja, sehing­ga masyarakat bisa membe­dakan karena banyak sekali oknum-oknum yang meman­faatkan situasi yang merugikan Masyarakat. 

“Perlu diketahui oleh masya­rakat bahwa tidak ada transaksi apapun dilapangan atau titip uang kepada petugas dilapangan. Jika ada seperti itu, bisa saya pastikan hal tersebut adalah ilegal, karena setiap transaksi PLN dilakukan secara cashless atau online,” katanya. 

Saleh juga meminta dukungan seluruh stakeholder dan masya­rakat agar PLN bisa selalu menjaga mutu dan meningkatkan kehan­dalan listrik. “PLN sangat mem­butuhkan dukungan dari seluruh stakeholder, tentunya PLN tidak mungkin dapat memberikan pelayanan terbaiknya tanpa adanya dukungan dari stakeholder dan masyarakat selaku pelanggan PLN,” ungkapnya.

Sementara, Direktur Pem­binaan Pengusahaan Ketena­galistrikan Direktorat Jenderal Ketenaga­listrikan (DJK), Dr. Havidh Nazif S.T., S.H.,M.M. menerang­kan bahwa fungsi dari kegiatan P2TL bertujuan selain menjaga keselamatan kelistrikan, juga untuk mening­katkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya penggunaan tenaga listrik yang efektif dan bertang­gung jawab.

Pihaknya juga ikut mendo­rong petugas P2TL yang di lapangan mempunyai sertifikat kompetensi yang terakreditasi. Dia melanjutnya, tindakan yang dilakukan petugas PLN ter­standari­sasi dan mempunyai guidence yang sama dan fokus pada perlindungan konsumen.

Kategori :