MENGGALA - Musim kemarau melanda berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya Kabupaten Tulangbawang (Tuba).
Dampak dari musim kemarau di Tulangbawang warga kesulitan mendapatkan air bersih karena sumur atau sumber air terdekat mengalami kekeringan.
Membantu kesulitan beberapa warga masyarakat yang mengalami kesusahan air, Polres Tuba mendistribusikan bantuan belasan liter air bersih untuk masyarakat.
Kapolres Tuba AKBP James H Hutajulu mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan sekitar 19 ribu liter air bersih kepada warga terdampak musim kemarau.
Dua lokasi yang menjadi lokasi pendistribusian air bersih tersebut yakni di Lingkungan Bugis, Kelurahan Menggala Kota, Kecamatan Menggala dan Kampung Bujukagung, Kecamatan Banjarmargo.
"Iya benar, kami sudah mendistribusikan sekitar 19 ribu liter air bersih kepada masyarakat terdampak kemarau di dua lokasi tersebut," kata Kapolres, Jumat 6 September 2024.
Pendistribusian belasan ribu liter air bersih ini dilakukan dengan menggunakan kendaraan taktis mobil AWC dan didukung oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Tuba.
AKBP James merincikan, untuk di Lingkungan Bugis, Kelurahan Menggala Kota, pihaknya mendistribusikan air bersih sekitar 8 ribu liter.
Kemudian, untuk di Kampung Bujukagung aparat kepolisian juga telah mendistribusikan sekitar 11 liter air bersih kepada masyarakat.
"Kegiatan ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan, melihat daerah mana saja yang menjadi prioritas dan terdampak musim kemarau," terang orang nomor satu di lingkungan Polres Tuba tersebut.
Perwira peraih Adhi Makayasa Akpol 2004 itu melanjutkan, selain pendistribusian air bersih pihaknya juga melakukan bakti kesehatan gratis, trauma healing bagi anak-anak, dan pembagian bantuan sosial (bansos).
Bakti kesehatan sendiri berupa cek tensi darah dan pemberian vitamin, serta obat sesuai keluhan kepada 67 warga: 42 Lingkungan Bugis, Kelurahan Menggala Kota dan 25 orang di Kampung Bujukagung.
Untuk pembagian bansos, Polres Tuba memberikan paket sembako kepada 75 warga: 40 di Lingkungan Bugis, Kelurahan Menggala Kota dan 35 orang di Kampung Bujukagung.
Sementara itu, untuk kegiatan trauma healing bagi anak-anak bagi warga terdampak dilakukan oleh personel Polisi Wanita (Polwan) dan Ibu-Ibu Bhayangkari.(*)