Ditinggal Panen Ikan Rumah Terbakar, Anak Hampir jadi Korban

Senin 12 Aug 2024 - 23:04 WIB
Reporter : Agung Budiarto
Editor : Agung Budiarto

LAMPUNG BARAT - Nasib malang menimpa Suhendra (33), warga Pemangku Ciptamulya di Pekon Purawiwitan, Kecamatan Kebuntebu, Kabupaten Lampung Barat. Rumahnya hangus terbakar pada Senin (12/8) sekitar pukul 13.30 WIB.

Meski tim gabungan dari Polsek Sumberjaya dan warga setempat bergerak cepat untuk memadamkan api, banyak harta benda yang tidak bisa diselamatkan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Kapolsek Sumberjaya AKP Rekson Syahrul yang mendampingi Kapolres AKBP Rinaldo Aser menjelaskan kronologi kejadian. Sekitar pukul 13.40 WIB, Lis Isnawati, istri Suhendra, melihat api dari jarak sekitar 40 meter. Ketika tiba di lokasi, ia mendapati rumahnya sudah terbakar hebat.

Lis Isnawati segera bergegas memanggil suaminya yang sedang berada di kolam ikan dan menyelamatkan putrinya yang berada di dalam rumah yang terbakar.

Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada aparatur pekon Purawiwitan, yang segera meneruskan laporan itu kepada Polsek Sumber Jaya dan Koramil Sumber Jaya. Pihak berwenang kemudian menghubungi unit pemadam kebakaran Kebun Tebu. Namun, karena akses jalan yang licin, sempit, dan jauh dari pemukiman, serta bangunan rumah yang terbuat dari kayu, api dengan cepat menghanguskan seluruh bangunan.

Kerugian materil diperkirakan mencapai Rp60 juta, termasuk perabotan dan sebuah sepeda motor Suzuki Satria dengan nomor polisi B 4636 PH yang bernilai sekitar Rp5 juta.

Syahrul menambahkan, penyebab kebakaran masih belum diketahui secara pasti, namun diduga api berasal dari kompor gas. Beruntung, meski anak Suhendra yang berusia 8 tahun berada di dalam rumah saat kejadian, ia berhasil diselamatkan berkat upaya keras kedua orang tuanya yang langsung pulang dari kolam ikan yang sedang dipanen. Sebelmnya, Si jago merah menghanguskan rumah Nenek Sainah (70), warga Desa Gedongtataan, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran, Senin (3/6) sekitar pukul 08.00 WIB. Ketika kejadian, Nenek Sainah tak berada di rumah.

Herman (40), salah satu saksi mata, menyatakan bahwa melihat kepulan asap dari atap rumah. “Saya langsung berteriak meminta tolong dan bersama warga mendobrak pintu untuk menyelamatkan barang-barang berharga. Namun karena dinding dan atap rumah terbuat dari kayu, api dengan cepat melahap seluruh bangunan,” katanya. 

Kapolres Pesawaran AKBP Maya Heny Hitijahubessy menjelaskan bahwa kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik. ‘’Api berhasil dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran dengan bantuan Polri, TNI, dan warga sekitar pada pukul 09.00 WIB,” katanya.

Dalam musibah ini, kata Maya, tidak ada korban jiwa. ‘’Namun, kerugian materi mencapai Rp70.000.000,” ungkapnya.

Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pesawaran Effendi menyatakan dalam musibah kebakaran ini pihaknya menerjunkan dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar). “Dua unit damkar kita terjunkan untuk memadamkan api. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam musibah ini dikarenakan rumah dalam keadaan kosong,” katanya via telepon.

Terkait penyebab kebakaran, kata Effendi, belum bisa dipastikan. “Belum bisa dipastikan karena masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Ada dua versi yang beredar, yakni korsleting listrik dan kompor lupa dimatikan selesai memasak. Namun melihat video yang beredar, api muncul dari atap rumah. Diduga korsleting listrik. Jelasnya rumah dalam keadaan kosong. Pemilik rumah keluar ke bank ngambil uang,” ujarnya.

Soal keterlambatan mobil damkar tiba di lokasi, kata Effendi, informasi kebakaran yang disampaikan terlambat. ‘’Informasinya telat. Api sudah membesar. Juga terjadi sedikit masalah di lapangan, ada masyarakat yang emosi. Namun, kita sudah berusaha maksimal memadamkan api,” ungkapnya.

Terkait kerugian materiil, kata Effendi, pihaknya belum mendapatkan informasi. ‘’Kita belum tahu. Pemilik rumah yang tahu apa-apa barang yang hangus terbakar tak terselamatkan. Perkiraan kerugian puluhan juta rupiah” katanya.

 (mlo/c1/abd)

Kategori :