Sungai Way Umpu Meluap, Jembatan Gantung di Kampung Rantau Temiang Banjit Putus
PUTUS: Tengah jembatan gantung di Kampung Rantautemiang, Banjit Waykanan terputus akibat luapan sungai Way Umpu.-FOTO DOK WARGA -
BLAMBANGANUMPU - Hujan deras yang melanda Waykanan dalam dua hari terahir, diduga menjadi penyebab meluapnya Way (sungai) Umpu.
Akibat luapan itu, jembatan gantung di Kampung Rantau Temiang, Banjit, Waykanan putus.
“Alhamdulillah, walaupun jembatan gantung di Dusun II, Kampung Rantau Temiang putus, akan tetapi tidak ada korban jiwa. Selain itu masih ada tiga sampai tujuh hektare sawah warga saya yang terendam air, “kata Umirji Kepala Kampung Rantautemiang, Kecamatan Banjit, Waykanan saat dikonfirmasi, Kamis 23 Mei 2024.
BACA JUGA:Bilang Salah Jalan, Ternyata Pelaku Curas Tanggamus Lampung
Masih menurut Umirji, jembatan gantung yang putus karena diterjang banjir tersebut dibangun sejak zaman Bupati Tamanuri, dan diperbaiki tahun 2019 yang lalu, dan tahun 2024 putus karena diterjang derasnya air Way Umpu.
Umirji juga menerangkan kalau sebenarnya Way Umpu jarang sekali meluap, dan mungkin lima atau enam tahun yang lalu terakhir kali terjadi.
Namun meluapnya Way Umpu pada hari ini diduga karena hujan deras yang terjadi di aliran hulu sungai.
BACA JUGA:Lagi Mancing di Way Laay Tiba-Tiba Banjir Bandang, Ini yang Terjadi!
Camat Banjit Nasrullah Ali membenarkan jembatan gantung di Kampung ranRantau Temiang putus akibat meluapnya Way Umpu.
Ia berharap agar warganya yang bermukim di bantaran sungai Way Umpu untuk berhati-hati menghadapi kemunkinan banjir susulan yang lebih besar.
“Kami bersukur walaupun ada jembatan gantung yang putus, namun tidak ada korban jiwa. Untuk jemabatan yang putus itu akan segera saya laporkan ke pimpinan (bupati), sebab jembatan itu sangat urgen bagi aktivitas warga kampung,” tegas Nasullah Ali.
BACA JUGA:Tabrak Lari, Satu Pemotor Tewas di Mesuji
Kepala BPBD Waykanan, Supriyanto saat dikonfirmasi terkait meluapnya Wayumpu langsung meminta anggotanya untuk siap siaga serta berkoordinasi dengan camat dan kepala kampung yang ada di Waykanan terutama di delapan kecamatan yang menjadi langganan banjir.
Ia meminta kepada kampung-kampung yang menjadi langganan banjir untuk melakukan persiapan dan kesiagaan.