Partai Golkar Beri Target 60 Persen Suara Pilkada Jakarta

JAKARTA - Airlangga Hartarto, Ketum Partai Golkar, mengungkapkan keyakinannya akan pencapaian target signifikan partainya untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta yang akan berlangsung pada November 2024. 

Airlangha Hartarto, dalam dialog dengan media pasca-perayaan shalat Idul Fitri di kantor pusat Partai Golkar, Rabu, 10 April 2024, menyatakan ambisi partainya untuk mengamankan hingga 60 persen suara.

"Mudah-mudahan kita bisa mencapai 60 persen," ujarnya setelah pelaksanaan shalat Id di kantor Partai Golkar. 

Selain itu, Hartarto menyoroti esensi sinergi antar-partai, dengan fokus khusus pada peran Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam mewujudkan kesuksesan di Pilkada yang akan datang.

BACA JUGA:Kandidat Calon Gubernur Golkar Ada yang Colong Start Meski Belum Diberi Mandat

Partai Golkar, bersama dengan rekan-rekan dalam KIM, menunjukkan dedikasi kuat untuk memastikan kemenangan di Pilkada Jakarta 2024, dengan menetapkan pandangan pada kerja sama partai lintas. 

Partai ini telah mengidentifikasi tiga kandidat utama untuk posisi kepala daerah: Ahmad Zaki Iskandar dari DPD Golkar DKI Jakarta, Ridwan Kamil yang merupakan mantan Gubernur Jawa Barat, dan pengusaha Erwin Aksa.

Ahmad Zaki sebelumnya telah menyampaikan bahwa ketiga individu ini dianggap sebagai calon terkuat untuk maju dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024.

BACA JUGA:Utamakan Keselamatan Diri, Dahulukan Kereta Api saat Lewat Pintu Perlintasan Sebidang

Sebelumnya, Dalam persiapan untuk Pemilihan Kepala Daerah Jakarta yang akan berlangsung pada November, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengumumkan adanya beberapa anggota partainya yang potensial untuk menjadi kandidat. 

Airlangga membeberkan bahwa di antara mereka terdapat Ridwan Kamil, eks Gubernur Jawa Barat, yang dipertimbangkan untuk bertanding. 

Setelah pelaksanaan shalat Ied di markas DPP Partai Golkar pada Rabu, 10 April 2024. 

"Terkait DKI Jakarta, ada beberapa nama yang sedang dalam perjalanan menuju pencalonan, kita akan lihat nanti."

BACA JUGA:Panglima TNI Kembalikan Nama KKB Menjadi OPM