Warga Suoh Kembali Diterkam Harimau

NYARIS JADI KORBAN HARIMAU: Kadi (berkaus biru), warga Pemangku Tamansari Timur, Pekon Tuguratu, Kecamatan Suoh, Lambar, Jumat (5/4).-FOTO TIM SATGAS PENANGANAN SATWA LIAR-

SUOH – Harimau di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), kembali meneror warga. Kali ini yang nyaris jadi korbannya, Kadi (48), warga Pemangku Tamansari Timur, Pekon Tuguratu, kecamatan setempat.

Beruntung pada peristiwa Jumat (5/4) sekitar pukul 13.30 WIB, Kadi berhasil selamat setelah harimau hanya berhasil menerkam bagian jok sepeda motor yang ditumpanginya. Sebelum akhirnya, kucing besar yang sudah merenggut dua korban jiwa tersebut lari ke semak belukar.

Informasi yang berhasil dihimpun Radar Lampung, kejadiannya bermula saat Kadi bersama rekannya, Yono, hendak memperbaiki kincir yang berada di Tamansari Barat. Keduanya berangkat menggunakan sepeda motor. Di tengah perjalanan, Kadi merasa sepeda motor yang ditumpanginya terasa berat. Alangkah terkejutnya ketika ia mengetahui bahwa harimau sumatera mencoba untuk menggapainya.

’’Kami berangkat untuk memperbaiki kincir. Di tengah jalan ada harimau mencakar bagian belakang motor (jok motor) dan saya terjatuh,” cerita Kadi kepada Kanit Binmas Polsek BNS Aipda Sidik Purnomo serta sejumlah anggota Tim Satgas Penanganan Satwa liar yang menyambangi kediamannya, Jumat (5/4).

BACA JUGA:Dugaan Korupsi SPAM Belum Ada Tersangka

Melihat ia terjatuh dan hendak diterkam harimau, lanjut Kadi, rekannya Yono langsung mencoba untuk menyelamatkan dirinya. “Yono langsung lari mengejar harimau tersebut. Dan alhamdulillah, harimau itu lari dan kami langsung menyelamatkan diri,” ujarnya. 

Diketahui, ini merupakan kejadian keempat kalinya. Di mana, dua korban meninggal dunia dan satu lainnya berhasil selamat dengan kronologi yang hampir sama.

Sementara, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu SKW III Lampung sendiri yang mengklaim sudah bekerja maksimal menangkap satwa buas tersebut namun hasilnya hingga kini masih nihil alias belum ada saat disoroti masyarakat lepas tangan terhadap masalah tersebut tidak menerimanya.  Ini sebagaimana rilis yang diterima Radar Lampung, Apriyan Sucipto, S.H., M.H. dari Mitigasi Konflik Satwa Harimau Sumatra BKSDA Bengkulu SKW III Lampung di Suoh menyampaikan bahwa SKW III Lampung sudah bekerja semaksimal mungkin sebagai upaya penanggulangan konflik satwa di Suoh dan BNS. Menurutnya SKW III bersama tim Gugus Tugas sudah bekerja sesuai prosedur yang sudah disepakati antara TNI, POLRI, TNBBS, TSI, Pemda Kabupaten Lamlung Barat, dan jajarannya. 

“Sampai hari ini (kemarin) sudah 6 kandang terpasang aktif pada beberapa lokasi di Suoh dan BNS. Empat di antaranya kandang besi dan 2 kandang rakitan hasil inisiatif dari TSI (Taman Safari Indonesia),” sebutnya.

BACA JUGA:Sesar Aktif di Pulau Jawa Terus Bertambah, Sekarang Ada 75

Lanjutnya, hasil kesepakatan Tim Gugus Tugas, tim terbagi menjadi 3. Masing-masing Tim 1 Susur Tapak Satwa HS, Tim 2 Verifikasi dan Instal Kandang Jebak di sekitar Temuan Tapak, serta Tim 3 Blokade dan sosialisasi ke masyarakat untuk Penanggulangan Konflik Satwa. 

“Pemberitaan negatif yang diutarakan Sugeng (tokoh masyarakat Suwoh, red)  tidak sesuai dengan fakta di lapangan,” katanya.

Pernyataan tersebut, sambungnya, malah membuat gaduh suasana tim yang bekerja di lapangan. Sebaiknya yang bersangkutan tidak memberikan komentar negatif. “Harusnya beliau (Sugeng) sebagai tokoh masyarakat dapat memberikan sikap positif yang bisa memberikan energi positif kepada tim dan memenangkan masyarakat setempat,” tandasnya.

Sebelumnya, Sugeng Hari Kinaryo Adi yang juga anggota DPRD Lambar sekaligus pembina Satgas Penanganan Konflik Satwa di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh, Lambar mengaku geram dengan apa yang dilakukan BKSDA Lampung-Bengkulu yang menurutnya setengah hati dalam penanganan konflik satwa di wilayah itu.

Tag
Share