Ini Enam Strategi Kemenag Tingkatkan Kualitas PTKN
RAPAT KERJA: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/11).--FOTO DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) berupaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi keagamaan negeri (PTKN). Menuju ke arah itu, Kemenag menyiapkan enam langkah strategis.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas optimistis kampus-kampus PTKN ke depan menjadi idola baru bagi mahasiswa dan masyarakat. Menurut Yaqut, PTKN harus banyak berubah dengan menciptakan berbagai inovasi, baik dari sisi keilmuan, sarana pendidikan, hingga pangsa kerja para lulusan.
’’PTKN ini adalah aset yang luar biasa bagi masa depan Indonesia. Makanya PTKN harus sadar dengan kebutuhan zaman. Buat banyak terobosan, jangan kaku agar tidak tenggelam,” ujar Gus Men, panggilan akrab Yaqut Cholil Qoumas.
Gus Men menjelaskan enam strategi yang diusung Kemenag untuk mewujudkan kampus-kampus PTKN semakin bermutu dan kian menjadi incaran masyarakat. Pertama, soal peningkatan akreditasi. Dari 59 PTKN di Indonesia, kini sudah ada sembilan kampus yang masuk dalam golongan akreditasi Unggul. Dengan data itu, maka masih ada 50 PTKN yang masih dalam kategori Baik Sekali.
"Akreditasi ini tolong dikejar dengan serius. Diperbanyaklah studi banding di antara PTKN, ini kan bisa. Bagaimana itu cara menaikkan akreditasi," Gus Men.
Strategi kedua, pemanfaatan teknologi sistem informasi. Gus Men mendorong seluruh PTKN untuk membiasakan dengan penggunaan teknologi sistem informasi agar kampus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang tumbuh sangat pesat ini.
"Seperti anak-anak kita ini kan akrab dengan teknologi digital. Mereka lebih banyak berinteraksi dengan gadget-nya daripada orang lain. Kita mau beradaptasi, atau tenggelam?" ujar Gus Men.
Ketiga, para rektor diminta untuk membuat terobosan dalam perekrutan calon mahasiswa. Gus Men mengusulkan pimpinan PTKN memiliki chief marketing officer (CMO) yang tugasnya khusus difungsikan sebagai pimpinan dalam hal pemasaran. Selama ini tugas CMO di perguruan tinggi dirangkap oleh bidang kehumasan. Dengan tim khusus, Gus Men yakin nantinya banyak orang akan semakin tertarik berkuliah di PTKN.
Keempat, PTKN memiliki jurusan yang sangat spesifik namun dibutuhkan pasar kerja. Karena itu, Gus Men menginstruksikan kepada PTKN untuk segera membuat terobosan dengan menciptakan program studi yang menarik sekaligus prospektif. ’’Buat program studi yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain dengan memproyeksi kebutuhan pasar," katanya.
Kelima, career center di PTKN. Keberadaan career center ini penting karena sebagai media atau jembatan mahasiswa untuk memasuki pasar kerja. Dengan career center, maka kampus dan mahasiswa juga lebih dini menyiapkan segala yang dibutuhkan saat memasuki dunia kerja. Sehingga lulusan akan mudah terserap dan tak lagi bingung ke mana bekerja.
"Pemikiran anak-anak kita ini kan sekolah untuk kerja. Bagaimana supaya industri yang selalu berkembang ini bisa nyambung dengan program studi yang kita punya," harap Gus Men.
Keenam, PTKN harus perkuat jejaring internasional. Gus Men mendorong sivitas kampus PTKN untuk rajin mengikuti konferensi tingkat internasional. Selain menambah kualitas dari sisi keilmuan, forum-forum internasional juga sangat efettif untuk membangun jejaring. “Kalau ada forum internasional di Indonesia, ikuti. Kalau forumnya ada di luar negeri, kejar," pintanya.
Untuk mempercepat peningkatan kualitas ini, Gus Men telah mengumpulkan 58 rektor PTKN seluruh Indonesia. Kegiatan itu juga dihadiri Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Direktur Diktis Kemenag Zainul Hamdi, jajaran Stafsus, Staf Ahli, dan Tenaga Ahli Menag. (jpc)