UNIOIL
Bawaslu Header

Waspada! Musim Hujan, DBD Mengancam

Radar Lampung Baca Koran--

BANDARLAMPUNG - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandarlampung mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap segala penyakit yang berpotensi muncul pada musim penghujan. Di antaranya demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Diskes Bandarlampung Desti Mega Putri mengatakan walaupun tren kenaikan masyarakat yang terjangkit DBD belum terlihat, pihaknya tetap mengingatkan potensi penyakit tersebut sangat besar kemungkinannya muncul ketika banyak air di sekeliling lingkungan rumah.

"Seperti yang kita ketahui bahwa memang DBD ini mengikuti siklus cuaca, jadi kalau sudah musim Pancaroba kemudian masuk ke musim hujan itu sangat memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak," katanya, Selasa, 17 Desember 2024.

BACA JUGA:PDIP Sikapi Tegas Kader yang Gunakan Ijazah Palsu

Meski begitu menurutnya, jika dibandingkan dengan tahun 2023 jumlah penderita DBD tahun 2024 menurun. "Begutu juga berdasarkan Data tiga bulan terakhir tidak terlihat adanya trend kenaikan penyakit tersebut, dimana bulan September 21 Kasus, Oktober 28 Kasus, November 28 kasus sedang sampai tanggal 9 Desember ini 2 kasus. Dan dibandingkan 2023 ada penurunan kalau dibandingkan, dengan tahun 2024 ini jumlahnya," ungkapnya.

Untuk pencegahan sendiri pihaknya masih terus melakukan Fogging berkala dan juga Fogging kasus jika ditemukan kasus penjangkitan di satu tempat. "Tetap sama pencegahannya 3M+, ditambahkan Fogging berkala dan Fogging kasus bila ada kejadian," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung terus melakukan penekanan  terhadap kasus Demam Berdarah diantaranya melakukan fogging atau pengasapan untuk mengantisipasi penyebaran, Rabu, 4 September 2024.

Hal itu diungkapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Desti Mega Putri, dirinya menyebut pihaknya secara serentak melakukan fogging pada lokasi yang teridentifikasi DBD pada 20 Kecamatan yang ada.

"Tentu, fogging ini  terus kami lakukan guna antisipasi penyebaran nyamuk aedes aegypti pembawa DBD. Dimana Fogging dilakukan pada daerah endemis DBD, serta juga melakukannya secara serentak dan terjadwal," katanya.

Menurutnya, dari data yang pihaknya miliki selama tahun 2024 sudah ada 279 Kasus DBD di Kota Tapis Berseri, dimana bulan Mei paling banyak ditemukan Kasus tersebut.

"Terhitung hingga Agustus, kami menangani kasus DBD di Bandarlampung mencapai 279 kasus. Paling banyak ada dibulan Mei dengan 71 kasus, sedangkan dibulan Agustus ini hanya 22 kasus jadi tidak ada tren kenaikan," ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak menganggap hal tersebut ringan melainkan dirinya meminta segera melaporkannya supaya bisa ditindak lanjuti.

"Terpenting lapor ke petugas kesehatan yang ada di Puskesmas untuk dilakukan fogging, tapi itu hanya membunuh nyamuk dewasanya jadi lakukan juga Menguras tempat yang sering dijadikan penampungan air minimal 1 minggu sekali, menutup rapat tempat penampungan, mendaur ulang barang bekas, adalah cara yang masih efektif untuk mencegah DBD," tandasnya. (mel/c1/yud)

 

Tag
Share