Anggur Shine Muscat Masih Diperjualbelikan di Tengah Dugaan Mengandung Ambang Batas Pestisda
MASIH DIJUAL: Pedang di Pasar Palmeriam Jakarta masih menjual anggur shine muscat di tengah temuan buah impor tersebut melebihi ambang batas pestisda di Thailand.-Foto Beritasatu-
JAKARTA – Hingga kini, anggur shine muscat masih diperjualbelikan di pasaran.
Anggur berwarna hijau tersebut menjadi sorotan karena buah impor tersebut diduga mengandung residu kimia atau pestisida di ambang batas aman berdasarkan temuan di Thailand.
Salah satu pedagang buah di Pasar Palmeriam, Jakarta Timur bernama Rama (20) mengatakan, ia belum mengetahui adanya kabar terkait kandungan residu pestisida yang melebihi ambang batas pada produk anggur shine muscat.
Ia juga mengaku belum ada imbauan dari pemerintah dan pihak terkait untuk menghentikan penjualan anggur impor tersebut.
"Belum tahu (kabar zat kimia berlebih pada anggur shine muscat). Sejauh ini belum ada imbauan juga buat stop jualan anggur muscat ini," ungkap Rama kepada Beritasatu (jejaring Radar Lampung).
Ia mengatakan, pasokan anggur shine muscat di kiosnya datang dari Pasar Induk Kramat Jati. Sejauh ini kata dia belum ada keluhan yang dialami para pembeli anggur muscat di kiosnya.
Hal senada juga disampaikan oleh pedagang buah lainnya, Pandi (62). Ia juga mengaku belum tahu soal adanya residu pestisida berlebih pada anggur shine muscat.
Pandi pun masih berjualan anggur muscat dan belum ada pelanggan yang mengutarakan keluhan seusai mengonsumsi anggur yang identik dengan warna hijau tersebut.
Tetapi, dia mengatakan akan berhenti jualan anggur muscat jika mendapatkan imbauan dari pemerintah.
Sebelumnya, temuan ini mencuat setelah di Thailand ditemukan residu kimia atau pestisida dalam anggur shine muscat yang dijual di pasaran dengan kadar yang melampaui ambang batas aman.
Dewan Konsumen Thailand mencatat, 23 dari 24 sampel anggur shine muscat yang mereka uji positif terkontaminasi dengan residu kimia berbahaya.
Masalah tersebut juga memicu Malaysia untuk melakukan pemeriksaan pada anggur muscat yang dijual di negaranya.
Sedanngkan anggota Komisi IX DPR Irma Suryani meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk berkoordinasi dengan badan karantina terkait dugaan adanya kandungan berbahaya dalam varietas anggur premium tersebut.
"Koordinasikan dengan mereka, dengan badan karantina karena dikatakan anggur itu sangat berbahaya," katanya dalam rapat kerja Komisi IX DPR dengan Kepala BPOM Taruna Ikrar, Selasa (29/10).
Sedangkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan melakukan investigasi terkait kabar pemeriksaan anggur shine muscat oleh otoritas Thailand yang mengandung residu pestisida di atas batas aman.