Jumlah Ikan Berkurang, Harga Naik

LAMPUNG IKAN MAHAL: Pedagang ikan yang ada di Pasar Gudang Lelang, Bandarlampung. Saat ini pasokan ikan laut yang dihasilkan oleh nelayan kian berkurang, sehingga menyebabkan harga naik.-FOTO MELIDA ROHLITA/RADAR -

BANDARLAMPUNG – Pasokan ikan laut yang dihasilkan oleh nelayan kian berkurang. Hal ini menyebabkan harga ikan laut semakin naik.

Angin kencang membuat sejumlah nelayan tidak melaut dan menyebabkan jumlah ikan di Pasar Gudang Lelang, Bandarlampung, berkurang, Senin (16/9).

Ya, berdasarkan pantauan Radar Lampung Media Group (RLMG), jumlah pedagang ikan tidak banyak seperti biasanya walaupun jumlah pengunjung terlihat lebih ramai.

BACA JUGA:Empat Pjs. Kada Tunggu Penunjukan Mendagrit

Namun, kenaikan harga ikan dan berkurangnya hasil laut lainnya ini tak menyurutkan minat pembeli di Pasar Gudang Lelang. Para pedagang mengaku meski beberapa harga ikan mengalami lonjakan, pembeli tetap ramai, terutama pada malam hari.

Salah satu penjual ikan, Raida, mengatakan bahwa pengunjung biasanya berbelanja pada malam hari. Dia berjualan dari pukul 14.00 hingga 21.00 WIB. Ikan yang ditawarkan berbagai jenis, seperti tuna, tongkol, dan bekrek. Harganya berkisar Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram.

’’Ada beberapa jenis ikan mengalami kenaikan harga akibat cuaca buruk di laut. Saat ini angin di laut sedang besar, ombak juga tinggi. Apalagi terang bulan, ikan yang didapat lebih sedikit. Tetapi, lonjakan harga tidak memengaruhi jumlah pembeli,” ungkap Raida.

Hal senada diungkapkan Astavia, pedagang hasil laut lainnya yang menjual kerang, cumi, dan udang. Menurutnya, harga cumi mengalami kenaikan signifikan. Sebelumnya cumi dijual Rp60 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp80 ribu karena sedang tidak musim dan dipengaruhi angin di laut.

’’Walaupun harga melonjak, penjualan stabil, menunjukkan kebutuhan akan ikan dan hasil laut tetap tinggi di kalangan masyarakat,” ujarnya.

Sartika (34), pedagang lainnya, mengatakan jumlah ikan ýang dijual tidak sebanyak biasanya. Dia menyebut hal itu lantaran tidak banyak nelayan yang melaut saat angin kencang.

’’Angin kenceng, jadi pada nggak ngelaut. Biasanya kita penuh, ini ikan baronang aja nggak ada, cuma seadanya ini," katanya.

Menurutnya, kondisi seperti ini akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan, dan membuat harga ikan lebih mahal dari biasanya.

’’Ditambah lagi kalau terang bulan, ikan susah ditangkap. Ini biasanya kakap bisa sekilo Rp35 ribu, ini Rp45 ribu karena nggak ada barangnya," ungkap Sartika.

Ikan yang saat ini disuguhkan kepada pembeli, lanjutnya, kebanyakan telah menginap di dalam lemari es. Hal ini guna membuat ikan lebih segar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan