RAHMAT MIRZANI

Ajang Pemanasan Menuju PON, 14 Master Pecatur Nasional Ramaikan Peradi Cup 2024

Wali Kota Eva Dwiana saat bermain catur dengan Ketua DPC Peradi Bandar Lampung Bey Sujarwo. --

BANDARLAMPUNG - DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Bandar Lampung menggelar turnamen Catur Peradi Cup 2024, Sabtu 10 Agustus 2024. 

Ketua Pelaksana Peradi Cup 2024z Lukman Ginting menjelaskan kegiatan tersebut diikuti oleh 240 pecatur baik dari dalam Lampung maupun dan juga luar provinsi Lampung. 

"Untuk kategori umum yang datang ada dari Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Jawa tengah serta Banten. Pesertanya total ada 240 orang, termasuk diikuti sebanyak 14 master nasional," kata Lukman Ginting di Kantor DPC Peradi Bandar Lampung. 

Ada beberapa kategori dalam pertandingan Peradi Cup 2024 yakni kategori junior, umum, disabilitas dan terakhir kategori advokat.

Dalam pertandingan ini, Peradi menggandeng Pengprov Percasi Lampung terkait aturan kompetisinya. 

"Teknisnya 5 babak sistem Swiss 15 menit. Jadi nantinya sistemnya kita pakai hitung poin. Pecatur dengan poin tertinggi itulah yang meraih juara," ungkap advokat ini. 

Ketua DPC Peradi Bandar Lampung Bey Sujarwo menjelaskan kenapa alasannya Peradi memilih kompetisi olahraga catur. Sebab kata dia, filosofinya advokat sama seperti pecatur. 

"Nah ini pertanyaan menarik kenapa Peradi memilih catur. Advokat itu hampir mirip dengan pemain catur, harus berpikir dahulu baru jalan. Itu filosofinya," ungkap Bey Sujarwo. 

Ia berharap Peradi Cup 2024 bisa akan terus berlanjut di tahun berikutnya. 

"Mudah-mudahan langkah kecil dengan Peradi Cup ini bisa ada lagi tahun depan, sehingga bisa dijadikan untuk mencari bibit unggul pecatur Lampung," kata Bey Sujarwo. 

Ketua Percasi Lampung, Yanuar Irawan menambahkan Peradi Cup 2024 ini bisa digunakan oleh atlet Lampung yang akan berlaga di PON 2024 sebagai pemanasan. 

"Tahun ini ada empat atlet kita yang lolos ke PON. Jadi ini bisa digunakan untuk pemanasan menuju PON 2024. Target kami Insya Allah medali," ungkap Yanuar Irawan. 

Ia menjelaskan berkaca pada PON Papua 2021 lalu, atlet Lampung secara permainan tidak kalah dengan atlet dari provinsi lain. Namun yang jadi masalah adalah mental. 

"Kalau dari segi teknis tidak kalah. Tapi waktu tanding di PON 2021 mentalnya turun. Jadi turnamen ini penting untuk mengasah mental. Semakin banyak turnamen, mental semakin kuat," kata dia. 

Tag
Share