Bawaslu Header

Konflik Gajah Liar dan Manusia Ganggu Proses Coklit Pilkada di Lampung Barat

KESULITAN COKLIT: Petugas pantarlih dan panwascam di Kabupaten Lampung Barat mengalami kesulitan melakukan coklit data pemilih karena konflik gajah liar di Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh.-FOTO IST/ANTARA -

LAMPUNG BARAT - Konflik antara gajah liar dan manusia di Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, menghambat proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pilkada Lampung Barat 2024.

’’Informasi dari teman-teman PPS di lapangan menunjukkan bahwa kawanan gajah sering mendekati pemukiman, sehingga warga harus bergotong royong menghalau mereka,” ujar Kasubbag Perencanaan Data dan Informasi KPU Lambar Okto Priadi, Minggu (7/7).

Ia menyebutkan bahwa coklit terkendala di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh.

“Salah satu kendala terjadi di TPS 06 Talang Jeporo, Pemangku Marga Jaya, Pekon Bandar Agung, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, karena banyak warga yang sibuk menghalau kawanan gajah,” jelasnya.

Di wilayah tersebut, terdapat 382 pemilih yang harus dicoklit. “Namun, hingga saat ini baru 200 pemilih yang berhasil dicoklit, sehingga masih ada sekitar 182 pemilih lagi yang perlu diverifikasi,” tambahnya.

BACA JUGA:Bawaslu Awasi Ketat Proses Verifikasi Data Pemilih Pilkada 2024

Selain di Kecamatan Bandar Negeri Suoh, kawanan gajah juga mendekati Pekon Sidorejo di Kecamatan Suoh, sehingga pantarlih tidak bisa bertemu dengan warga karena mereka sibuk menghalau gajah.

“Di Pekon Sidorejo, ada 882 pemilih yang perlu dicoklit, tetapi baru 256 yang berhasil diverifikasi,” katanya.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa kawanan gajah liar memasuki pemukiman dan merusak kebun kopi milik warga di Pemangku Rowo Agung, Pekon (Desa) Rowo Rejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat.

“Gajah liar sore ini berada di Rawa Agung bawah, mendekati Simpang Mada, sekitar 50 meter dari pemukiman, dan sekarang masih berada di kebun coklat dan kopi di Pemangku Rowo Agung, Desa Rowo Rejo, Kecamatan Suoh,” ujar Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Sugeng Hari Kinaryo Adi, Ahad.

Ia menambahkan bahwa kawanan gajah tersebut terbagi menjadi dua kelompok. Pihaknya terus memantau pergerakan gajah-gajah yang merusak kebun warga tersebut.

BACA JUGA:Jadi Wasekjen, Adian Dinilai Mampu Dongkrak Kinerja PDIP

“Malam tadi, gajah-gajah itu menyebar, ada yang masuk ke persawahan, dan sebagian masih berada di atas pemukiman. Siang ini, gajah-gajah tersebut juga berpencar. Tadi masyarakat melihat ada 6 ekor di atas, sekitar 100 meter dari jalan, dan dekat kebun ada 6 ekor lagi, sementara sisanya berada di dekat kebun sawit,” jelasnya.

Sugeng menegaskan bahwa pihaknya bersama masyarakat setempat terus melakukan pemantauan terhadap kawanan gajah liar yang masuk ke pemukiman.

Tag
Share