Bawaslu Header

Di Bawah Kepemimpinan Bupati Dendi, Pemkab Pesawaran Terima Opini WTP 8 Kali Berturut

RAIH WTP: Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona (kanan) menerima Opini WTP dari BPK RI Provinsi Lampung. -FOTO PEMKAB PESAWARAN-

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Pesawaran kembali meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan hasil pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2023 di Kantor Perwakilan BPK RI Provinsi Lampung di Bandarlampung pada Jumat (3/5).

Perolehan opini WTP ini mencatatkan nama Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona sebagai kepala daerah di Bumi Andan Jejama yang berhasil meraih WTP 8 kali berturut semenjak dirinya dilantik pada 2016 silam.

Hal itu menandakan kinerja Pemkab Pesawaran dibawah kepemimpinan Bupati Dendi Ramadhona bersama jajaran DPRD Pesawaran sudah baik dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan keuangan daerah.

"Ini menunjukan komitmen dan upaya nyata OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesawaran serta DPRD Kabupaten Pesawaran dalam mendorong perbaikan pengelolaan keuangan dengan menjalankan praktik pengelolaan keuangan yang baik,"kata Bupati.

Bupati Dendi mengatakan WTP kedelapan kalinya ini dipersembahkan kepada seluruh masyarakat sebagai wujud dedikasi kepada Bumi Andan Jejama. WTP tersebut menjadi motivasi Pemerintah Kabupaten Pesawaran untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah.

"Pencapaian ini juga menjadi momentum untuk bisa bekerja lebih baik dan berharap BPK-RI Perwakilan Lampung terus bisa memberikan koreksi dan masukan," katanya.  Bupati Dendi mengapresiasi seluruh jajarannya yang telah berkerja keras dalam mewujudkan akuntabilitas pengelolaan keuangan.

Meski meraih opini WTP, pihaknya menyadari masih adanya kekurangan dalam pengelolaan keuangan daerah. Namun, dirinya bersama jajaran Pemkab Pesawaran terus berbenah untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan layanan publik yang berkualitas, akuntabel dan berkinerja tinggi. "Kami berharap bantuan dari DPRD Kabupaten Pesawaran untuk bisa menjalankan fungsi monitoring anggaran guna perbaikan kedepan," imbuhnya.  

Lebih lanjut, pemeriksaan BPK atas LKPD tahun 2023 dan implementasi atas rencana aksi yang dilaksanakan, dilakukan dalam rangka memberikan pendapat/opini atas kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan empat hal.

Yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, efektivitas sistem pengendalian intern,kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dan kecukupan pengungkapan.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan