Bawaslu Header

Pembangunan Pagar TK Dinilai Asal Jadi

Komisi II DPRD Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), melakukan inspeksi pembangunan pagar di TK Negeri Krui, kemarin. -FOTO RNN-

PESISIR BARAT, RADAR LAMPUNG  - Komisi II DPRD Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), Senin (23/10), melakukan inspeksi pembangunan pagar sekolah di TK Negeri 1 Krui, Pekon Kampung Jawa Kecamatan Pesisir Tengah, yang pengerjaan kini telah selesai dilaksanakan oleh pihak rekanan.

Proyek pembangunan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2023 melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesbar, yang dikerjakan oleh CV Bumi Ratu dengan nomor kontrak 421/249/PGR.TKN01/PPK/02.03/IV.01/2023 senilai Rp93.260.000,- itu diduga asal jadi.

Sekretaris Komisi II DPRD Pesbar, Erwin Gustom, mengatakan, pihaknya mendapat laporan bahwa ada pembangunan pagar sekolah di TK Negeri 1 Krui, Kecamatan Pesisir Tengah itu diduga asal jadi.

Sehingga, hari ini (kemarin-red) pihaknya menjadwalkan sidak untuk mengetahui langsung kondisi dilapangan, yang pengerjaan pembangunan pagar di TK Negeri 1 Krui itu sudah selesai.

Dijelaskannya, dari hasil sidak tersebut memang ditemukan ada beberapa dugaan kejanggalan seperti kolom pondasi pagar samping yang harusnya sesuai dengan perencanaan yakni dengan kedalaman 60 centimeter, namun dari temuan ini tidak sesuai perencaan yakni hanya dengan kedalaman sekitar 12-13 centimeter.

Kemudian, pemasangan kolom pondasi pagar bagian depan didalam perencanaan itu harusnya 45 centimeter, tetapi setelah dilakukan pengecekan itu hanya sekitar 13-25 centimeter. Artinya, tidak mencukupi volume pekerjaan sesuai dengan perencanaannya.

“Dalam pengecekan tersebut juga dilakukan bersama pihak konsultan perencanaannya, dan juga dari Disdikbud setempat. Sedangkan, pihak rekanannya tidak hadir,” katanya.

Selain itu, kata dia, juga ditemukan adanya bagian pagar panel beton yang sudah retak, bahkan pemasangannya goyang.

Sehingga, kondisi itu jelas sangat membahayakan bagi siswa sekolah yang ada di TK tersebut. Dengan adanya beberapa temuan ini pihaknya kembali mengingatkan agar Disdikbud Pesbar, Konsultan Perencanaan, dan juga pihak rekanan agar tidak main-main dalam hal ini.

“Kita minta semuanya dilakukan perbaikan, dan tentu kita juga akan kembali melakukan pemeriksaan apakah benar-benar diperbaiki atau tidak. Kita juga minta dapat memprioritaskan kualitas,” jelasnya.

Masih kata dia, mengenai persoalan ini nantinya juga akan disampaikan dengan pimpinan, dan tidak menutup kemungkinan tetap akan diagendakan untuk memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, maupun pihak rekanan dan juga konsultan serta terkait lainnya.

“Karena ada beberapa pembangunan lainnya juga yang menurut kami harus dilakukan pemantauan dan juga pengawasan,” jelasnya.

Sementara itu, Candra, selaku pihak konsultan perencanaan dalam pembangunan pagar sekolah TK Negeri 1 Krui itu mengatakan sesuai dengan intruksi dari DPRD Pesbar bahwa pengerjaan pembangunan pagar sekolah itu dilakukan perbaikan, karena itu mudah-mudahan dalam waktu dekat atau pekan ini sudah mulai diperbaiki.

Sebelumnya, pihak konsultan perencanaan juga sudah memberikan teguran kepada pihak pelaksana dalam hal ini rekanan, dan memang saat pelaksanaan pemasangan pondasi, pihaknya belum sempat kelokasi ini, pemasangan pondasi itu sudah selesai.

“Kita juga sudah menyampaikan teguran ke Disdikbud setempat dan pihak rekanan mengenai hal itu. Dengan adanya temuan ini tentu sebagai evaluasi bagi kami dan pihak tekanan untuk melakukan perbaikan kedepan,” ujarnya.

Kabid Sarana dan Prasarana (Sarpras), Sunandarsyah, mendampingi Kadisdikbud Pesbar, Edwin Kastolani Burtha, mengatakan, mengenai adanya hasil pengecekan yang dilaksanakan bersama DPRD Pesbar itu sesuai saran dari konsultan perencanaan itu, maka akan segera dilakukan perbaikan. Artinya, apa yang menjadi kekurangan dalam pekerjaan ini tentu akan diperbaiki.

“Kami juga akan mengawasi sepenuhnya, karena dalam perbaikan harus sesuai dengan spek, dan pekerjaan ini belum dilaksanakan penyerahan pekerjaan atau PHO (Provisional Hand Over),” katanya.

Menurutnya, jika ditemukan masih terjadi kekurangan spek atau volume pekerjaannya, maka dalam pencairannya nanti tidak dilakukan pembayaran 100 persen. Yang pasti Disdikbud Pesbar juga tetap akan melakukan estimasi terhadap kegiatan ini. Disdikbud Pesbar tentu mengimbau pihak rekanan dapat mengutamakan kualitas.

“Terhadap temuan dilapangan ini, tentu akan kembali kita pantau agar segera dilakukan perbaikan. Kita harap semua rekanan dapat mengutamakan kualitas, bukan hanya sembarang kerja saja, namun kualitas harus tetap dijaga,” pungkasnya. (yan/abd)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan