Kamis, 28 Nov 2024
Network
Beranda
Berita Utama
Ekonomi Bisnis
Lampung Raya
Politika
Olahraga
Metropolis
Lainnya
Advertorial
Edisi Khusus
Iklan Baris
Sosok
Bursa Kerja
Arsitektur
Wisata dan Kuliner
Otomotif
Teknologi
Lifestyle
Kesehatan
Hobi
Kriminal
Pendidikan
Edisi Ramadan
Network
Beranda
Berita Utama
Detail Artikel
Terlatih Menembak dan Meracik Bom, Eks Napiter Kini Tengah Cari Kerjaan
Reporter:
Muhammad Arief
|
Editor:
Abdul Karim
|
Rabu , 13 Mar 2024 - 17:15
terlatih menembak dan meracik bom, eks napiter kini tengah cari kerjaan bandarlampung - edi (52) atau biasa disebut es, eks narapidana terorisme (napiter) yang kini telah bertobat dan hidup bersosialisasi dengan damai di tengah masyarakat di bandarlampung, bercerita awal mula dirinya mengenal gerakan terorisme hingga berlatih ala militer. semua bermula saat dirinya menyandang status daftar pencarian orang (dpo) dan melarikan diri dari kejaran pihak kepolisian. dalam pelariannya, es kemudian mulai mengenal ajaran atau paham radikalisme yang kemudian membawanya pergi ke poso. ’’saat itu kan saya status dpo dari lampung," katanya. di sana, ia pergi ke suatu tempat di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.200 hingga 1.800 mdpl. sebuah daerah pegunungan dengan udara yang dingin serta tersembunyi. daerah yang menjauhi mereka dari jangkauan masyarakat. sehingga membuat kelompok mereka bebas melakukan kegiatan pelatihan dan mempelajari segala macam teknik terorisme. baca juga:selama ramadan, polda imbau hiburan malam tak buka di sana, es berlatih bak seorang militer. termasuk latihan menembak, evakuasi, serta meracik bom. latihan itu dilakukannya selama 8 bulan lamanya hingga membuatnya terlatih dan mumpuni. es mengungkapkan bahwa masuk dirinya ke dalam kelompok radikal itu bermula karena dikenali dengan ajaran wahabi. "bangsa kita ini bangsa santun, lemah lembut, dan gotong-royong yang sudah diajari sejak kecil. tiba-tiba saya kenal wahabi, ya sudah hancur lebur semuanya," ungkapnya. baca juga:ini tujuh puskesmas tempat pemeriksaan kesehatan cjh tanggamus! meski begitu, es kini mensyukuri bahwa dirinya telah lepas dari pemikiran dan faham radikalisme. pelajaran itu ia dapat saat dirinya berada di dalam lembaga pemasyarakatan usai ditangkap aparat penegak hukum. usai divonis selama 8 tahun penjara, es ditempatkan di lapas sentul. hukuman itu dikatakan es berkurang dari awalnya yang dituntut selama 10 tahun penjara. ’’di lapas sentul itu, kita diajari banyak hal. didatangi dosen-dosen hebat dari berbagai universitas," katanya. dari sanalah, es diberi pengetahuan berupa ilmu psikologi, wawasan kebangsaan, ilmu agama, serta kewirausahaan. "di situ saya sadar bahwa ternyata bentuk kekecewaan terhadap pemerintah itu bukan diungkapkan dengan cara yang salah," ucapnya. pembelajaran itu rupanya dapat dimengerti dan dipahami es yang kemudian membuatnya tersadar. perlahan tapi pasti, es mulai menyadari apa yang selama ini dia fahami di kelompoknya sebelumnya merupakan sebuah kesalahan. kesadaran dan pertobatan itu ditandai dengan dirinya berikrar bahwa telah kembali kepada negara kesatuan republik indonesia (nkri). sebab, es sendiri sadar bahwa salah satu tujuan kelompok yang diikutinya dulu adalah melakukan pemberontakan. es kemudian dibebaskan pada mei 2021 dan kembali kepada keluarga di kampung halamannya, bandarlampung. itulah saat pertama kali dirinya menghirup udara bebas setelah menjalani 8 tahun hukuman penjara. berbekal pengetahuan tersebut, es memantapkan niat untuk hidup rukun dan menempuh jalan yang benar. itu dibuktikannya dengan terus hidup berdampingan secara damai dan penuh toleransi bersama tetangga di lingkungannya. kondisi itu ia jalani dengan sepenuh hati hingga kini di tahun 2024 menginjak hampir 3 tahun lamanya. "saya sudah membaur di tengah masyarakat. di situ saya sampai pada satu titik kesadaran bahwa saya mencintai bangsa ini," ucapnya pelan dengan suara parau. sejak saat itulah, selain kembali menjalani kehidupan sebagai warga negara yang baik, es juga turut mengabdikan diri memberi pengetahuan tentang rusaknya faham radikaliame. itu ia sampaikan di beberapa seminar dari beberapa instansi seperti kepolisian, tni, organisasi swasta hingga pemerintahan. "saya mulai sering mengisi acara, di ajak polda, kesbangpol, dan segala macam," terangnya. selain itu, es juga bergabung ke dalam yayasan mangkubumi putra lampung yang berada di rajabasa, bandarlampung. ia kerap memberikan pengetahuan tentang tanda-tanda atau indikator faham radikalisme kepada masyarakat. dengan harapan agar dapat menolak sekaligus melaporkan ke aparat terkait jika menemukan indikasi adanya faham radikalisme. "saya sendiri mampu kembali ke nkri dengan pengetahuan agama melalui kyai-kyai nu," katanya. menurutnya, langkah-langkah dalam menangkal faham rafikalisme harus dilakukan secara utuh sebagai satu kesatuan. akan sangat lemah jika harus dilakukan melalui instansi-instansi tertentu secara sendirian. sebab dalam menangkal faham radikalisme dan untuk mengembalikannya dibutuhkan banyak pihak untuk terlibat. sayangnya, es kini tidak memiliki pekerjaan tetap sebagai sumber penghasilan untuk menghidupi dirinya dan keluarga. ketika radar lampung mewawancarainya, ia sedang sibuk mencari peluang dagang untuk dijajakan saat bulan ramadan. ’’ini saya lagi cari-cari. survei sana-sini kira-kira mau dagang apa (bulan) puasa ini," katanya. (rif/c1/rim)
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Koran Radar Lampung 14 Maret 2024
Berita Terkini
BSI Hadirkan Super App BYOND by BSI dan Digitalisasi untuk Pondok Pesantren di Lampung
Ekonomi Bisnis
4 jam
Pilwakot Metro 2024: Menang Versi Quick Count, Bambang-Rafieq Ajak Masyarakat Bangun Daerah
Politika
7 jam
Pasangan Ali Rahman-Ayu Asalisiyah Menangi Pilkada Way Kanan Versi Hitung Cepat
Politika
9 jam
Ali Rahman Minta Doa Restu Orang Tua Sebelum Mencoblos di TPS Ini
Politika
9 jam
Ardian Saputra dan Istri Sungkem Kepada Orang Tua Sebelum Mencoblos di Pilkada 2024
Politika
9 jam
Berita Terpopuler
Akurasi Survei Litbang RLMG 81,25%
Berita Utama
21 jam
Penetapan UMP dan UMK Lampung 2025 Masih Menunggu Kebijakan Pemerintah Pusat
Lampung Raya
20 jam
Ketua KPPS di Bima Dibacok Orang Tak Dikenal, Proses Pemungutan Suara Sempat Terhenti
Politika
21 jam
Pasangan Ali Rahman-Ayu Asalisiyah Menangi Pilkada Way Kanan Versi Hitung Cepat
Politika
9 jam
BSI Hadirkan Super App BYOND by BSI dan Digitalisasi untuk Pondok Pesantren di Lampung
Ekonomi Bisnis
4 jam
Berita Pilihan
Bertualang Sambil Healing ke Air Terjun Batu Putu
Wisata dan Kuliner
5 hari
Update Rangking Timnas Indonesia, Skuad Garuda Naik ke Peringkat 125 FIFA Setelah Kalahkan Arab Saudi
Olahraga
6 hari
Cegah Pegal Saat Bekerja di Kantor, Lakukan 10 Langkah Ini!
Kesehatan
1 minggu
Konsumsi 8 Jenis Makanan Ini, Perut Buncit Dijamin Hilang
Kesehatan
1 minggu
Ingin Tubuh Sehat? Konsumsi 10 Makanan Musuh Kolesterol Jahat Ini
Kesehatan
1 minggu