Kapasitas Produksi Smelter Freeport Telah Mencapai 40 Persen

KUNJUNGAN: Rombongan Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian mengunjungi smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Manyar, Gresik Sabtu (21/6).--FOTO ISTIMEWA
JAKARTA - Kapasitas operasional smelter PT Freeport Indonesia telah melebihi 40 persen pasca perbaikan akibat kebakaran. Hal itu disaksikan langsung rombongan Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian saat mengunjungi smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Manyar, Gresik, Sabtu (21/6).
Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian Elen Setiadi mengatakan bahwa perbaikan pasca kebakaran telah selesai lebih cepat. Sehingga operasional sudah dimulai bahkan dengan kapasitas melebihi 40 persen.
"Kami apresiasi kepada PTFI atas keberhasilan mempercepat proses perbaikan ini," ucapnya.
Ia berharap proses hilirisasi bisa terus ditingkatkan sehingga harapan Presiden Prabowo dapat tercapai dalam waktu dekat. "Tentu ada beberapa hal teknis yang kami inginkan dari PTFI. Pertama memastikan bahwa proses ramp-up hingga 100 persen bisa diselesaikan dan tidak ada kendala. Kemudian, kami harapkan Kementerian ESDM melakukan peningkatan pengawasan bersama PTFI sehingga kita bisa mencegah lebih awal apabila masih terjadi kendala di lapangan," kata Elen.
Dalam kunjungan ini turut mendampingi antara lain perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Keuangan, Kementerian Investasi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN. Hadir pula MIND ID, serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi menyampaikan bahwa PTFI sebagai perusahaan tambang terintegrasi dari hulu hingga hilir berkomitmen mendukung penuh program hilirisasi sumber daya mineral yang ditetapkan pemerintah. Ia menambahkan smelter PTFI telah berhasil beroperasi kembali sejak Mei lalu, lebih cepat dari jadwal semula.
"Smelter beroperasi dijadwalkan mulai pekan ketiga Juni, namun proses perbaikan berhasil diselesaikan lebih cepat sehingga smelter beroperasi lebih cepat yakni pertengahan Mei," tambahnya.
Saat ini, Smelter PTFI telah memasuki fase ramp-up atau peningkatan kapasitas produksi secara bertahap, dari 40 persen hingga mencapai 100 persen pada bulan Desember 2025. Dalam kunjungannya, Elen Setiadi bersama rombongan meninjau secara langsung ke area smelter yaitu Common Gas Cleaning Plant (CGCP), Sulphuric Acid Plant (SAP) dan Central Control Building (CCB).