Kemandirian Sektor Kesehatan Jadi Tantangan Besar

--FOTO FREEPIK
JAKARTA - Kebutuhan alat kesehatan (alkes) dalam negeri diperkirakan akan terus mengalami peningkatan. Pertumbuhan penduduk, dinamika epidemiologi, dan ekspansi fasilitas layanan kesehatan membuat kebutuhan tersebut meningkat. Namun, saat ini alat tersebut masih didominasi produk impor.
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan, industri alkes domestik untuk memperkuat substitusi impor, menciptakan lapangan kerja, memfasilitasi transfer teknologi, dan mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).
Faisol mencontohkan, produk ventilator yang termasuk dalam 10 besar alat kesehatan dengan nilai impor tertinggi. "Impor ventilator pada 2024 tercatat sebesar USD68,4 juta naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya," kata dia seperti dilansir dari Antara, Jumat (20/6).
Menurut Faisol, kemandirian sektor kesehatan nasional memang masih menjadi tantangan besar. Namun, itu berarti ada peluang besar yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri alkes.
Faisol melanjutkan, kinerja sektor industri manufaktur Indonesia saat ini juga menunjukkan capaian yang positif. Berdasarkan data World Bank dan United Nations Statistics, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada 2023 mencapai US$ 255,96 miliar, menempatkan Indonesia di peringkat ke-12 dunia dan ke-5 di ASEAN.
Berdasarkan data BPS, sektor industri pengolahan nonmigas mencatatkan kontribusi sebesar 17,50% terhadap PDB pada triwulan I-2025 naik sebesar 17,47% dibandingkan periode yang sama 2024.