Adies Kadir Bantah Isu Jokowi Rebut Kursi Ketua Umum Golkar

Ketua Umum MKGR Adies Kadir menegaskan tidak ada gerakan munaslub di tubuh Partai Golkar dan memastikan partai dalam kondisi solid. -FOTO DISWAY -

JAKARTA – Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Partai Golkar Adies Kadir menepis isu yang menyebut Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) akan mengambil alih kursi Ketua Umum Partai Golkar dari tangan Bahlil Lahadalia.
Adies menyatakan dirinya belum pernah mendengar adanya gerakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk menggulingkan Bahlil dari kepemimpinan partai. Ia memastikan bahwa kondisi internal Golkar saat ini sangat kondusif dan solid.
“Tidak pernah saya dengar, tidak. Golkar baik-baik saja. Sejauh ini Golkar aman-aman saja,” ujar Adies di Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Lebih lanjut, ia menyebut konsolidasi di daerah berjalan baik, termasuk di Papua, Jawa Tengah, Banten, dan provinsi lainnya.
“Di Papua solid dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, sampai kecamatan, semua siap bekerja. Minggu lalu, Musda pertama kita di Jateng dan Banten sukses. Minggu depan giliran Jawa Timur dan daerah lain,” tambahnya.
Adies juga menegaskan bahwa Munas Partai Golkar baru akan digelar pada tahun 2029.
“Munasnya masih lama, kita baru saja selesai Munas. Jadi Munas berikutnya nanti 2029. Masih jauh,” jelasnya.
Menutup pernyataannya, Adies mengingatkan pihak-pihak yang ingin menggoyang stabilitas internal partai.
“Kalau ada yang mau mengganggu, nanti berhadapan dengan Ormas MKGR,” tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka diisukan akan bergabung dengan Partai Golkar melalui organisasi pendiri partai, yaitu Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).
Ketua Umum MKGR Adies Kadir menyampaikan pihaknya sangat terbuka jika Jokowi dan Gibran ingin bergabung dengan organisasi tersebut. Meskipun MKGR adalah bagian dari Partai Golkar, Adies menegaskan bahwa MKGR merupakan organisasi kemasyarakatan (ormas), yang tidak terbatas hanya untuk anggota partai politik.
“Kita baru akan rapat pada tanggal 18 Januari nanti. Dinamika politik terus berkembang, dan ormas MKGR terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung. Tidak hanya dari unsur partai politik, tetapi juga ASN atau masyarakat umum yang tertarik,” ujar Adies Kadir di kantor DPP MKGR, Jakarta, Rabu (15/1).
Adies menambahkan bahwa MKGR lebih fokus pada kegiatan sosial, dan organisasi ini sangat menyambut siapa saja yang ingin berpartisipasi. “MKGR ini kan lebih mengedepankan kegiatan sosial. Kami welcome kepada siapa pun yang ingin bergabung dengan ormas ini,” tambahnya.
Pada puncak HUT ke-65 MKGR yang akan digelar pada 18 Januari 2025, Adies mengungkapkan bahwa Wapres Gibran Rakabuming Raka telah diundang. Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto akan diwakili oleh Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad.
“Sebelum acara puncak, kami telah memulai rangkaian kegiatan sejak 3 Januari dengan melakukan ziarah ke makam pahlawan dari ormas MKGR dan Partai Golkar di seluruh Indonesia,” kata Adies.
Dengan terbukanya kesempatan bagi siapa saja untuk bergabung, MKGR menegaskan komitmennya untuk terus menjalankan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sebelumnya, Koordinator Koalisi Kader Partai Golkar (KKPG) Ahmad Yani Panjaitan bersama sejumlah kader muda partai tersebut mengunjungi kediaman Presiden Joko Widodo di Solo.
Kunjungan ini bertujuan menyampaikan aspirasi mereka dan meminta restu agar Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka bergabung dengan Partai Golkar setelah pemecatannya dari PDIP.
“Tujuan kami adalah menjalin silaturahmi sekaligus meminta arahan dan bimbingan dari Presiden Jokowi untuk kemajuan Partai Golkar ke depan,” ujar Ahmad Yani, dalam keterangan yang disampaikan setelah pertemuan pada Rabu, 8 Januari 2025.
Menurut Yani, dukungan Golkar dalam Pemilu 2024 sangat dipengaruhi oleh peran besar Jokowi sebagai “kingmaker”.
Ia menegaskan bahwa kemenangan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres sebelumnya menjadi bukti soliditas dukungan Jokowi kepada Gibran dan Golkar.
“Mari kita akui, tanpa dukungan dari Pak Jokowi, Golkar mungkin tidak akan meraih kemenangan besar di 15 provinsi. Oleh karena itu, kami berharap restu beliau agar Mas Gibran mau bergabung menjadi kader Golkar,” jelasnya.
Kehadiran Gibran dianggap sebagai simbol kebangkitan generasi muda, yang diharapkan dapat membawa Indonesia menuju cita-cita “Indonesia Emas 2045”.
Yani mengungkapkan pentingnya sosok Gibran untuk menarik minat pemilih muda, yang diperkirakan akan mendominasi Pemilu 2029.
“68 persen pemilih di masa mendatang adalah generasi milenial dan Gen Z. Golkar membutuhkan sosok seperti Mas Gibran untuk meraih perhatian mereka dan memenangkan Pemilu,” tambah Yani, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPI KNPI.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula beberapa fungsionaris Golkar, termasuk Wasekjen DPP Golkar Lisman Hasibuan, Johnson S, Ahmad Fauzi, dan Uui Hamdan. Mereka berdiskusi langsung dengan Presiden Jokowi mengenai potensi Gibran untuk membawa Partai Golkar menuju kejayaan baru.
“Restu dari Pak Jokowi adalah yang paling penting. Mengenai posisi Gibran di Golkar, itu merupakan urusan internal partai. Kami hanya ingin memastikan bahwa potensi Gibran diakui oleh seluruh pihak di Golkar,” tutup Yani. (disway/c1/abd)

Tag
Share